ABM Canangkan Program Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella
Jumlah kasus campak di Indonesia 2010-2015 sebanyak 23.164 dan jumlah kasus Rubella tahun 2010-2015 sebesar 30.463.
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, POLMAN - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten di Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan pencanangan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) di SD 006 Pekkabata, Kelurahan Pekkabatan, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu (1/8/2018).
Penyakit Rubella merupakan penyakit inveksi menular melalui saluran pernafasan. Penyakit ini tidak memiliki obat hanya dapat dicegah melalui vaksin Measles Rubella (MR).
Program kampanye imunisasi MR ini didukung langsung oleh Unicef Indonesia yang akan dilaksanakan selama dua bulan ke depan yakni Agustus-September 2018.
"Kami dari Unicef Indonesia sangat mendukung pelaksanaan program vaksin Campak dan Rubella ini, khususnya di Sulbar, karena campak dan rubella ini merupakan salah satu penyakit yang berbahaya," kata Officer Imunisation Unicef Indonesia wilayah Sulsel dan Sulbar, dr Muliana.
Baca: Puskesmas Benteng Selayar Imunisasi MR di SDN Benteng V
Baca: JK Batal Hadir, Kampanye Imunisasi MR di Makassar Bakal Dibuka Menkes
Dikatakan, salah satu bahaya Rubella apabila mengenai ibu hamil pada umur kehamilan awal, sebab dapat menyebabkan keguguran, perlambatan perkembangan janin atau bayi, kebutaan, hingga penyakit jantung bawaan.
"Ini kita sebut sebagai sinkron penderita Rubella dan kami optimis program vaksinasi ini akan mencapai target selama dua bulan ke depan," ujarnya.
Muliana mengungkapkan, di Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup tinggi penderita Campak dan Rubella. Data tahun 2015 menunjukkan ada sekitar 60 anak lahir cacat dan penyebabnya salah satunya adalah Rubella.
"Kami belum melihat jelas daerah mana saja yang paling banyak menderita Rubella, tapi yang jelas penyebarannya ini sporadik dibeberapa daerah di Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polman, Suaib Nawahi mengatakan imunisasi Campak dan Rubella ini menyasar anak usia 9 bulan-15 tahun atau pelajar SD sederajat dan SMP sederajat.
Indonesia merupakan satu dari enam negara prioritas dengan jumlah anak belum di imunisasi di dunia. Selain itu, Indonesia juga masuk 10 besar penderita campak terbesar di dunia.
"Jumlah kasus campak di Indonesia 2010-2015 sebanyak 23.164 dan jumlah kasus Rubella tahun 2010-2015 sebesar 30.463 sedangkan jumlah kasus Kongenital Rubella Sindroma (CRS) tahun 2013 sebesar 2.767," paparnya.
Baca: Laiknya Pilkada, Usai Diimunisasi Campak dan Rubella, Anak di Sulsel Celup Jari di Tinta
Baca: Puskesmas Pasitallu Selayar Target Imunisasi MR Terhadap 3700 Anak Pulau
Kasus campak di Sulbar, lanjut Suaib, masih sering menyebabkan KLB di beberapa desa termasuk Polman tahun 2014-2018 (Juni) sebanyak 264 kasus dengan jumlah KLB sebanyak 14 desa dan menyebabkan 1 kasus kematian pada balita yang dilaporkan oleh masyarakat.
Wakil Bupati Polman, H M Natsir Rahmat yang hadir dalam pencanangan kampanye MR tersebut menabahkan, pihaknya sangat mendukung program ini dalam rangka melahirkan generasi yang berkualitas.
"Anak-anak itu perlu kesehatan sejak dini, sehingga kita harus memperhatikan masa tumbuh atau perkembangan anak secara dini lewat program imunisasi," katanya.