Sidak ke Pasar Terong, KPPU Temukan Penyebab Naiknya Harga Daging Ayam
Sekitar pukul 09.00 Wita, Ketua KPPU KP Makassar, Aru Armando bersama tim memyidak pasar khususnya pedagang daging dan telur ayam.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perewakilan (KP) Makassar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Terong Jl Masjid Raya Makassar, Jumat (27/7/2018).
Sekitar pukul 09.00 Wita, Ketua KPPU KP Makassar, Aru Armando bersama tim memyidak pasar khususnya pedagang daging dan telur ayam.
“Kabarnya ada kenaikan harga yang signifikan jelang Idul Adha. Tapi kami cek hanya kenaikan hingga Rp 3 ribu baik daging dan telur ayam,” kata Aru sapaanya.
Rerata Harga daging ayam di pasar saat ini antara Rp 31 ribu Rp 35 ribu per kilogram. "Di Pasar Terong melonjak Rp 1.000. Kenaika cukup wajar untuk daging ayam, bisa diatasi,” katanya.
Sementara harga telur ayam jelang lebaran Idul Adha, mengalami lonjakan kisaran Rp 3.000 per rak.
“Normalnyakan Rp 40 ribu sampai dengan Rp 41 ribu per rak. Dan harga di pasar kini mencapai Rp 42 ribu hingga Rp 44 ribu per rak,” ujarnya.
Kenaikan harga disinyalir efek berkurangnya pasokan bibit ayam sejak 2016.
“Tahun 2016, ada kekurangan grand parent stock (GPS). Nah, kekurangan ini berdampak saat ini, otomatis Day Old Chicken (DOC) sedikit berkurang sehingga berimbas terhadap harga,” katanya.
Selain itu juga, nilai tukar rupiah saat ini semakin menguat sehingga berpengaruh terhadal harga pakan, yang dimana mengalami kenaikan hingga 70 persen.
KPPU tidak tinggal diam, Aru telah mengundang para pengusaha ayam untuk melakukan penurunan harga daging ayam dan telur ayam jelang hari raya Idul Adha.
“Kami telah bertemu dan memberi penjelasan dan arahan. Di samping itu kami menggelar operasi pasar murah agar bisa membantu masyarakat,” katanya. (*)