Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tujuh Bersaudari Langganan Nobar Piala Dunia Projo Sulsel, Siapa Mereka dan Mengapa Mereka Sedih?

Menurut Daeng Ewink, sudah hampir sebulan tujuh bersaudara kembar itu berjualan di lokasi Nobar Projo Sulsel

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
dok.tribun
Kartini dan enam adiknya di sela Nobar Piala Dunia 2018 Projo Sulsel di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sabtu (7/7/2018) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nobar Piala Dunia 2018 Projo Sulsel selalu dihadiri tujuh bersaudara ini. Mereka adalah Kartini, Kartina, Karmila, Karlina, Karpina, dan Karpirna.

Projo Sulsel aktif menggelar nonton bareng (nobar) Piala Dunia di beberapa tempat strategis di Makassar.

Nah, tujuh bersaudara itu langganan Nobar Projo di Anjungan Pantai Losari.

Kartini, Kartina, Karmila, Karlina, Karpina dan Karpirna adalah tujuh bersaudara yang semuanya perempuan. Mereka berjualan "Sarabba" minuman tradisional Bugis Makassar terbuat dari, jahe, gula merah, santan yang direbus matang.

Biasanya sarabba disajikan saat malam hari karena dapat menghangatkan tubuh.

“Tujuh bersaudara yang semuanya perempuan. Mereka berjualan Sarabba, minuman tradisional Bugis Makassar terbuat dari, jahe, gula merah, santan yang direbus matang. Mereka menjadi langganan nobar kami sekaligus menyajikan sarabba,” jelas Ketua DPD Projo Sulsel, Herwin Nini Ala.

Menurut Daeng Ewink, sapaan Herwin, sudah hampir sebulan tujuh bersaudara kembar itu berjualan di lokasi Nobar Piala Dunia 2018 Projo Sulsel di Anjungan Pantai Losari.

"Alhamdulillah pembeli sarabba cukup banyak, semoga jelang final semakin banyak lagi," kata Kartini (34), paling tertua bersaudara sambil senyum sumringah.

"Mau mi selesai nobarnya, sedih juga,” ujar Kartina.(*)

BACA SELENGKAPNYA DI TRIBUN TIMUR CETAK EDISI MINGGU, 8 JULI 2018

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved