Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penting! Ditularkan Kelelawar, Kenali Lebih Jauh Penyebab dan Gejala Virus Nipah

Virus ini sendiri diketahui ditularkan melalui kelelawar buah ke spesies lain, termasuk di antaranya adalah manusia.

Editor: Sakinah Sudin
IST/ via Kompas.com
Ilustrasi virus 

TRIBUN-TIMUR.COM - Virus mematikan kembali mengancam kehidupan manusia.

Virus langka bernama Nipah ini dianggap sebagai virus yang berbahaya karena belum ada obat maupun vaksin yang bisa digunakan sebagai pencegahan.

Bukan hanya itu saja rata-rata tingkat kematian pada korban akibat terinfeksi Nipah bisa dibilang tinggi, mencapai 75 persen.

Baca: Selain Uang Rp 427 Miliar, Ini Daftar Barang Mewah yang Disita dari Rumah Najib Razak

Baca: Mualaf Dinikahi Jenderal TNI, Ini Kisah Puasa Pertama Bella Saphira: Siang Cuma Ingat Es Campur

Statistik ini menunjukkan bahwa Nipah berpotensi menjadi pandemi mematikan.

Itu sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukan Nipah dalam daftar prioritas penelitian penyakit yang mendesak dilakukan, selain penyakit seperti Ebola dan SARS.

Baca: Benarkah Panitia Masjid Istiqlal Tolak Anies Baswedan Ceramah? Ternyata Ini Kejadian Sebenarnya

Baca: Main Lebih Agresif, Robert Sebut Persib Layak Menang

Penyebaran Virus dan Penyebab

Virus ini sendiri diketahui ditularkan melalui kelelawar buah ke spesies lain, termasuk di antaranya adalah manusia.

Nipah pertama kali muncul di Malaysia pada tahun 1998.

Saat itu, ada sekitar 265 orang terinfeksi dengan penyakit aneh yang menyebabkan ensefalitis atau peradangan otak setelah bersentuhan dengan babi atau orang sakit.

Baca: Jadwal dan Live Streaming TVRI Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2018, Lawan Berat

Baca: Melly Goeslaw: Bohong Pernikahan Hancur karena Orang Ketiga, Tapi karena Hilangnya Cinta

Ketika infeksi menular dari babi ke manusia, pihak berwenang membunuh lebih dari satu juta babi untuk mencoba menghentikan penyebaran penyakit.

Namun terlambat, serangan wabah itu membuat 105 orang meninggal.

Sejak kejadian itu, sejumlah kejadian wabah lebih kecil ditemukan di India dan Bangladesh yang memakan korban hingga 211 orang.

Baca: Waduh! Lucinta Luna dan Awkarin Saling Serang, Gegaranya Soal Datang Bulan, Netizen Heboh

Baca: Ngaku Disuruh Aborsi, Wanita yang Posting Capture Percakapannya dengan Pilot Alami Hal Ini

Peneliti segera mengidentifikasi beberapa spesies kelelawar buah sebagai inang alami dari virus.

Dalam beberapa kasus, manusia terinfeksi setelah minum nira dari pohon kurma yang mungkin telah terkontaminasi oleh kelelawar.

Begitu juga pada 3 pasien meninggal di India.

Baca: Satu Lagi Pilot Garuda Indonesia Dinonaktifkan, Gara-Gara Postingan Denny Siregar?

Baca: Film Senior Vs Junior, Cara FTI UMI Perbaiki Citra Mahasiswa Makassar di Mata Masyarakat Indonesia

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved