40 Kepala Desa Luwu Timur Dikirim ke Pakatto Gowa, Ini Agendanya
Bela negara selama enam hari, 19-24 Maret 2018, untuk meningkatkan wawasan bela negara.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Sebanyak 40 kepala desa di Kabupaten Luwu Timur mengikuti bela negara di Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) XIV Hasanuddin Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sebanyak 40 pengurus Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Luwu Timur dilibatkan dalam kegiatan itu.
Bela negara selama enam hari, 19-24 Maret 2018, untuk meningkatkan wawasan bela negara.
Bupati Luwu Timur, Thorig Husler mengatakan, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sifatnya sudah multidimensi.
Baca: Polisi Razia Pedagang Telur di Pasar Wotu Luwu Timur, Ini Targetnya
Menurutnya, karakter ancaman dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
"Ancaman ini menjadi tanggung jawab semua komponen termasuk tanggung jawab kepala desa yang didaulat masyarakat sebagai pemimpin di desa," kata Husler dalam rilisnya, Senin (19/3/2018).
Bela negara, kata Husler, untuk mempertebal jiwa nasionalisme aparat desa agar keberadaan desa akan semakin kuat dari segala ancaman yang dapat mengoyak stabilitas bangsa dan negara.
Khusus kepada ormas FKPPI, Husler berpesan agar tak hanya menjadi teladan, tapi bisa menjadi pelopor bagi pemuda Indonesia.
"Untuk menjaga keutuhan NKRI, pancasila dan nasionalisme dari berbagai ancaman, darah juang dan jiwa bela negara, harus terus dijaga dan tumbuh dalam jiwa para pemuda FKPPI," imbuhnya.
Selama enam hari, peserta akan diberi materi seputar bela negara dan pelatihan fisik.(*)
