Polres Pelabuhan Makassar Ungkap Modus Kepsek SS Cabuli Muridnya, Ternyata Pura-Pura Begini
Salah satu oknum Kepala Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan diduga mencabuli siswanya sendiri.
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Makassar, AKP Rustan Efendi, menjelaskan bahwa SS yang merupakan Kepala Sekolah SD yang melakukan pencabulan hanya menggunakan satu modus dalam menjalankan aksinya.
Yakni berpura-pura memerintahkan muridnya untuk membersihkan ruangannya disaat kondisi sedang sepi.
Baca: Berstatus Kepala Sekolah, SS Lima Kali Cabuli Dua Muridnya Sejak Agustus 2017, Begini Kronologinya
"Jadi seluruh perbuatan SS hanya dilakukan di lingkup Sekolah, modusnya yakni menyuruh korban membersihkan ruangannya termasuk piala-piala yang terpajang. Setelah itu ia kecup kening korbannya dan meraba-raba bagian vital lainnya," terangnya.
Dalam kondisi ketakutan, korban yang merupakan anak di bawah umur pun tak melawan dan merontah.
Baca: BREAKING NEWS: Diduga Cabuli Muridnya, Kepala SD di Kota Makassar Diringkus Polisi
"Jadi si SS ini terus melakukan hal serupa kepada dua orang muridnya hingga akhirnya dilaporkan," ungkapnya.
Sebelumnya salah satu oknum Kepala Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan diduga mencabuli siswanya sendiri.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Rustan Efendi, kejadian tersebut telah dilaporkan oleh pihak keluarga korban.
"Yang masuk laporan ada dua murid dan sementara kita dalami apakah ada korban lain atau bagaimana," paparnya saat ditemui, Selasa (5/12/2017).
Sementara itu berdasarkan laporan pihak keluarga kepada pihak kepolisian, pelaku diketahui telah berbuat bejat sejak Agustus 2017 lalu.
"Dari keterangan keluarga korban kejadian ini sejak Agustus lalu, untuk korban pertama berinisial IL sudah mengalami empat kali kejadian serupa, sementara korban kedua hanya sekali," lanjutnya.
Pihak Polres Pelabuhan menerima laporan sejak Sabtu (3/12/2017).
Adapun korban sebanyak dua orang masing-masing berinisial IL (9) dan SD (10).
"Untuk sementara kita dalami keterangan pelaku," paparnya.