Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Langka, Garam dan Kemiri Mahal di Pasar Bua Luwu

Harga Garam di pasar tradisional Bua dijual pedagang seharga Rp 3.000 per bungkus isi 500 gram.

Penulis: Desy Arsyad | Editor: Mahyuddin
desy/tribunluwu.com
Kepala Dinas Perdagangan Luwu, Wahida, memantau harga di pasar tradisional rakyat Bua, di jalan Trans Sulawesi, Desa Tana Rigella, Kecamatan Bua, Selasa (29/8/2017). 

TRIBUNLUWU.COM, BUA - Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu memantau harga bahan pokok di pasar tradisional rakyat Bua, di Jalan Trans Sulawesi, Desa Tana Rigella, Kecamatan Bua, Selasa (29/8/2017).

Dinas tersebut menemukan harga garam dan kemiri masih tinggi dan langka.

Harga Garam di pasar tradisional Bua dijual pedagang seharga Rp 3.000 per bungkus isi 500 gram.

Seorang pedagang di pasar tersebut Irma mengatakan, pasokan garam langka akibat cuaca kurang bagus akhir-akhir ini.

"Garam sekarang langka, dan susah kita dapatkan untuk dijual, baik garam kasar maupun garam halus," ujar Irma.

Baca: Sempat Ditutup Warga, Kapolsek Bastem Buka Blokade Jalan Penghubung Luwu-Toraja Utara

Sedang harga garam sebelum naik hanya berkisar Rp 2.000 ribu pebungkus.

Selain garam, harga kemiri juga naik hingga 50 persen sejak dua minggu yang lalu.

Dari harga Rp 25 ribu per kilo kini menjadi Rp 50 ribu per kilo.

"Tingginya harga garam ini sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Kenaikannya 50 persen, dan sampai sekarang pasokannya masih kurang sementara kebutuhan masyarakat yang tinggi," jelas Kepala Dinas Perdagangan Luwu, Wahida.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved