Warga Takalar Serbu Pasar Murah: Beras Bulog Hanya Rp 11 Ribu, Gula Rp 15 Ribu, Minyak Rp 15 Ribu

PATTALLASSANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman depan Pasar Sentral Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulsel, Senin (29/9/2025).

Sejak pagi, ratusan warga memadati lokasi untuk membeli kebutuhan pokok yang dijual dengan harga jauh di bawah harga pasar.

Antusiasme masyarakat begitu tinggi, hingga 1 ton beras Bulog yang disediakan ludes hanya dalam waktu dua jam.

“GPM ini kami mulai sejak pukul 07.00 Wita hingga 12.00 Wita. Alhamdulillah, respon masyarakat luar biasa,” ujar Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Takalar, Andi Wirda, saat ditemui di lokasi.

Andi Wirda menjelaskan, GPM bertujuan untuk membantu menstabilkan harga pangan di tengah fluktuasi pasar.

Harga kebutuhan pokok yang dijual di GPM jauh lebih terjangkau dibandingkan harga eceran di pasar.

Beberapa komoditas yang dijual antara lain:

Beras Bulog: Rp56.000/5 kg atau Rp 11.200 per Kg (harga pasar Rp61.000)

Minyakita: Rp15.000/liter (harga pasar Rp18.000)

Telur ayam: Rp51.000/rak (harga pasar Rp55.000)

Cabai rawit: Rp10.000/kg (harga pasar Rp15.000)

Bawang merah: Rp25.000/kg (harga pasar Rp30.000)

Lombok besar: Rp25.000/kg (harga pasar Rp30.000)

Gula pasir: Rp15.000/kg (harga pasar Rp17.500)

Produk-produk ini disuplai oleh Bulog, PT SGN, Alfamart, Indomaret, dan UMKM lokal.

GPM merupakan program rutin yang digelar secara bergilir di seluruh pasar yang ada di Takalar.

“Beberapa bulan lalu sudah digelar di Pasar Lengkese, kemudian di Pasar Galesong, dan pasar-pasar lainnya. Kali ini giliran Pasar Sentral Pattallassang,” jelas Andi Wirda.

Antusiasme warga terlihat dari antrean panjang yang memenuhi lokasi sejak pagi.

Hasmiati (35), salah satu pengunjung, mengaku datang sejak pukul 08.00 Wita demi mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah.

“Murah harganya, lumayan jauh dibanding di pasar,” ujarnya sambil menunjukkan belanjaannya berupa minyak, gula pasir, dan cabai.

Andi Wirda menambahkan, GPM bisa terlaksana karena adanya sinergi lintas pihak.

“Kami bersurat ke berbagai instansi seperti Bulog, pabrik gula, Berdikari, hingga jaringan ritel modern untuk memasok produk di GPM ini. Kami di dinas hanya memfasilitasi agar masyarakat mudah mendapatkan harga terbaik,” katanya pungkas.(*)