Headline Tribun Timur
Kemenkop Sebut Koperasi Desa Galesong Role Model
Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, turut memuji prestasi Kopdes Merah Putih Aeng Batu-Batu.
Ahmad menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Ferry Juliantono kepada seluruh pihak.
Setiba di lokasi, Ahmad meninjau langsung gerai usaha Kopdes Aeng Batu-Batu, mulai dari apotek hingga gerai sembako.
Pengecekan dipandu Bupati Takalar dan Kepala Desa Aeng Batu-Batu, Syarifah Ratu Yuliani.
Turut hadir Anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bahtiar.
Dalam sambutannya, Bupati Takalar menyebut sudah ada 18 koperasi desa yang aktif dengan total anggota 3.250 orang.
“Desa Aeng Batu-Batu ini menjadi percontohan bagi koperasi-koperasi lain,” tutupnya.
Baru 38 Kopdes Merah Putih Beroperasi di Sulsel Baru 38 Kopdes Sulsel dari 2.266 unit dibentuk, beroperasi.
Jumlah keseluruhan Koperasi Merah Putih di Sulsel 3.059 unit, terdiri 2.266 koperasi desa dan 739 koperasi kelurahan.
Program ini masih menghadapi tantangan dalam tahap operasionalisasi.
Sekretaris Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyebut kunci percepatan operasional koperasi ada pada sistem digitalisasi melalui SIEM Koperasi Desa atau Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa.
“Kalau sudah punya akun di SIEM, maka akses permodalan akan lebih mudah. Kendala utama memang di penyiapan proposal bisnis,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).
Ia menambahkan, sumber pendanaan sebenarnya sudah tersedia.
“Menteri Keuangan sudah mengalokasikan sekitar Rp200 triliun melalui lembaga pembiayaan negara,” kata dia.
Untuk mengatasi keterbatasan SDM, pemerintah bekerjasama dengan Kemenpan untuk menempatkan 1–3 tenaga PPPK di koperasi desa.
“Jadi tinggal menunggu proses berjalan. Kita harus sabar karena ini memang butuh tahapan,” katanya.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi, meluruskan bahwa angka 38 hanya berlaku untuk wilayah tertentu.
Secara keseluruhan, jumlah koperasi yang beroperasi lebih banyak.
“Tahapan kelembagaan sudah selesai, sekarang kita masuk tahap operasionalisasi. Targetnya, hingga akhir 2025 seluruh koperasi desa sudah bisa beroperasi,” ujarnya.
Ia menegaskan, masalah pembiayaan bukan hambatan utama karena dana sudah disiapkan.
Tantangan terbesar ada pada kesiapan koperasi itu sendiri.
“Caranya, koperasi harus menyiapkan rencana bisnis yang baik agar bisa segera mengakses pembiayaan,” tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.