Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Pahlawan

Fatmawati Rusdi Ziarah Makam Andi Mappanyukki, Andi Pangerang Petta Rani dan Andi Djemma

Tepat hari ini Senin (10/11/2025), Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi memimpin upacara mengenang para pahlawan di Taman Makam Pahlawan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Faqih Imtiyaaz
HARI PAHLAWAN - Wagub Fatmawati Rusdi dan Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi ziarah makam Andi Mappanyukki di Taman Makam Pahlawan, Makassar pada Senin (10/11/2025). Hari pahlawan ini jadi momen kembali meneruskan perhuangan para pahlawan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - 10 November, sejarah penting kemerdekaan Indonesia.

Tepat hari ini Senin (10/11/2025), Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi memimpin upacara mengenang para pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Panakkukang, Makassar.

Fatmawati Rusdi mengenang hari pahlawan dengan ziarah ke makan para pejuang Sulsel.

Fatmawati Rusdi didampingi Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi keliling berdoa di makam para pahlawan.

Mulai dari makam Raja Bone Andi Mappanyukki

Andi Mappanyukki merupakan pejuang dan seorang bangsawan tertinggi di Sulawesi Selatan.

Andi Mappanyukki merupakan Putra dari Raja Gowa ke XXXIV yaitu I'Makkulau Daeng Serang Karaengta Lembang Parang Sultan Husain Tu Ilang ri Bundu’na (Somba Ilang) dan I Cella We'tenripadang Arung Alita, putri tertua dari La Parenrengi Paduka Sri Sultan Ahmad, Arumpone Bone (Raja Bone).

Andi Mappanyukki memimpin raja raja di Sulawesi Selatan untuk bersatu dan bergabung dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada tahun 1950.

Baca juga: Ironi Seorang Pahlawan

Di makam Andi Mappanyukki, Fatmawati Rusdi bersimpuh dan memanjatkan doa.

Setelah itu, giliran berdoa di makam Andi Pangerang Petta Rani.

Andi Pangerang Petta Rani atau Andi Pangerang Petta Rani Karaeng Bontonompo Arung Macege Matinroe Ri Panaikang merupakan seorang bangsawan Suku Bugis, dilahirkan pada awal abad XX tepatnya tanggal 14 Mei 1903 di desa Mangasa, Kabupaten Gowa.

Pada tahun 1950, Andi Petta Rani diangkat menjadi Kepala Daerah Bone (Kepala Afdeling Tahun 1951-1955), kedudukan yang dipegangnya sampai tahun 1955 ketika itu dirinya dijadikan Residen-koordinator untuk Sulawesi Selatan.

Pada tanggal 12 Juli 1956 ia diangkat menjadi Gubernur Sementara Sulawesi, jabatan yang dipangkunya sampai tanggal 20 April 1960.

Pada tanggal 2 Maret 1957 Andi Pangeran Pettarani adalah salah satu orang yang ikut dalam penanda tanganan Piagam Permesta. Perdjuangan Rakjat Semesta disingkat Permesta adalah sebuah gerakan militer di Indonesia (1958-1961).

Makam ketiga yakni Andi Djemma.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved