Hari Pahlawan
Mengenal Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16 Dijuluki Ayam Jantan dari Timur
Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16, dikenal berani melawan VOC Belanda hingga dijuluki Ayam Jantan dari Timur.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sukmawati Ibrahim
Ringkasan Berita:
- Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16, lahir di Makassar pada 12 Januari 1631. Ia dikenal berani dan teguh melawan VOC Belanda selama 17 tahun hingga dijuluki Ayam Jantan dari Timur.
- Jasadnya dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Gowa, Katangka. Pada 6 November 1973, Presiden Soeharto menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional.
- Semangat juangnya masih hidup di hati masyarakat Sulsel.
TRIBUN-GOWA.COM – Setiap 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pejuang bangsa.
Salah satu sosok namanya abadi dalam sejarah perjuangan.
Di Sulawesi Selatan, adalah Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16.
Sultan Hasanuddin lahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape pada 12 Januari 1631 di Makassar.
Meski wafat berabad-abad silam, semangat perjuangannya tetap menjadi sumber kebanggaan dan inspirasi generasi penerus.
Jasad Sultan Hasanuddin dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Gowa, Jl Palantikang, Kelurahan Katangka, Kabupaten Gowa.
Di kompleks ini juga dimakamkan tujuh raja Gowa lainnya, 18 kerabat kerajaan, termasuk ayahnya Sultan Malikud Said (Raja Gowa ke-15), kakeknya Sultan Alauddin (Raja Gowa ke-14), serta tiga putranya yang menjadi Raja Gowa ke-17, 18, dan 19.
Sultan Hasanuddin dikenal berani dan teguh mempertahankan kedaulatan Kerajaan Gowa dari penjajah VOC Belanda pada abad ke-17.
Keteguhan itu membuat Belanda menjulukinya De Haantjes van het Oosten atau Ayam Jantan dari Timur, simbol keberanian dan semangat pantang menyerah.
Juru kunci makam, Syahrul Daeng Nyau, menyebut Sultan Hasanuddin bukan hanya pahlawan orang Gowa, tetapi juga pahlawan bangsa.
“Beliau sosok pemberani dan pantang menyerah. Pada masa kepemimpinannya, semangat prajurit dan rakyat Gowa berlipat ganda,” ujarnya, Senin (10/11/2025).
Perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC berlangsung 17 tahun.
Belanda mengakui perang melawan Gowa sebagai salah satu yang terbesar di kawasan timur Indonesia.
Atas perjuangannya, Sultan Hasanuddin ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 6 November 1973 oleh Presiden Soeharto.
“Bagi kami, Sultan Hasanuddin adalah simbol keberanian, kejujuran, dan cinta tanah air. Itu yang diwariskan ke anak cucu,” pungkas Syahrul. (*)
| Wabup Bone Ajak Generasi Muda Lanjutkan Perjuangan Lewat Ilmu dan Pengabdian |
|
|---|
| 260 Kantong Darah Terkumpul di Karebosi Link, Jadi Kado Hari Pahlawan |
|
|---|
| Bupati Gowa Husniah Talenrang Ajak ASN dan Warga Teladini Semangat Perjuangan Para Pahlawan |
|
|---|
| Inspektur Upacara Hari Pahlawan, Wabup Takalar Hengky Yasin: Perjuangan Kini Lewat Pengetahuan |
|
|---|
| Peringati Hari Pahlawan, Power Ranger Jadi Pengantar MBG di Parepare |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/202511-10-SULTAN-HASANUDDIN1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.