GP Ansor
Bukan Pengawal Kekuasaan! Sepuh GP Ansor Sulsel: Prinsip Kami Hanya Bela Kebenaran, Bukan Pejabat
Senior GP Ansor Sulsel, Makmur Idrus, menilai Ansor tidak perlu terlibat dalam polemik antara Menteri Pertanian dengan media Tempo.
Penulis: Alia Deviani | Editor: Muh Hasim Arfah
Ringkasan Berita:
- Makmur Idrus menganggap Ansor bukan lahir karena kedekatan dengan pejabat
- Loyalitas kader Ansor mestinya diarahkan pada perjuangan sosial
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Seorang kader senior Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Selatan ( GP Ansor Sulsel ), Makmur Idrus, menilai organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama itu seharusnya tidak perlu terlibat dalam polemik antara Menteri Pertanian dengan media Tempo.
Ia menegaskan, Ansor lahir dari bawah dan dibangun dari semangat perjuangan, bukan karena kedekatan dengan pejabat atau bantuan alat pertanian.
“Saya ini lahir dari bawah. Dari Sekretaris Ranting, naik jadi Wakil Ketua PAC, kemudian Sekretaris PC, lalu Ketua PC, sampai akhirnya menjadi Sekretaris PW GP Ansor Sulsel. Setelah dibatasi usia, kami istirahat, tapi tetap dipercaya sebagai Dewan Penasehat GP. Ansor Sulsel. sampai 2022,” ujar Makmur Idrus di Makassar, Selasa (5/11/2025).
Menurutnya, loyalitas kader Ansor mestinya diarahkan pada perjuangan sosial dan pembelaan terhadap masyarakat kecil, bukan pada kepentingan politik atau personal pejabat.
Ia menyayangkan jika ada kader yang “terlalu cepat” membela seorang pejabat hanya karena merasa mendapat bantuan.
Baca juga: Amran Sulaiman Rangkap Jabatan Mentan-Kepala Bapanas Kini Kuasai Rantai Pasok Pangan Hulu ke Hilir
“Jangan karena diberi traktor lalu mengaku kader Ansor dan membela. Traktor boleh datang dari kementerian, tapi hati dan pikiran Ansor tidak boleh ikut disubsidi,” tegasnya.
Makmur menambahkan bahwa GP Ansor memiliki sejarah panjang sebagai pelopor gerakan sosial dan penjaga nilai keadilan.
Karena itu, organisasi ini harus tetap berdiri di atas prinsip kritis terhadap kekuasaan, sekaligus menjadi pengawal moral dalam pembangunan bangsa.
“Ansor itu penjaga moral, bukan pasukan sorak. Tugas kita mengawal rakyat, bukan menyanjung pejabat,” tutupnya.
GP Ansor Siap Dukung Mentan Amran
Gerakan Pemuda (GP) Ansor secara terbuka menyatakan komitmen penuhnya untuk mendukung langkah Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam dua agenda utama: merealisasikan swasembada pangan nasional dan menghancurkan praktik mafia pangan yang merugikan petani.
Dukungan kuat ini disampaikan oleh Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharuddin, dalam Simposium Gerakan Ekonomi Rakyat yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025).
“Kami tegaskan, GP Ansor siap menjadi tulang punggung Menteri Amran. Kami akan bahu-membahu mewujudkan kemandirian pangan sekaligus menghajar habis mafia pangan,” kata Addin, disambut antusiasme kader Ansor.
Dukungan tersebut tidak hanya sebatas pernyataan, tetapi diwujudkan dalam program ekonomi konkret. GP Ansor saat ini tengah menggalakkan pengembangan peternakan ayam terpadu di 22.800 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
Program ini mencakup keseluruhan rantai nilai produksi (hulu ke hilir), mulai dari pendirian pabrik pakan berbahan dasar jagung, pembibitan ayam, hingga pengadaan rumah potong unggas (RPU) dan cold storage.
Addin optimistis gerakan ini akan membawa dampak ekonomi signifikan di tingkat desa, meliputi:
- Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal hingga 8 persen.
- Menciptakan lapangan kerja baru.
- Meningkatkan kontribusi protein nasional sebesar 0,8 persen.
Addin juga menyampaikan apresiasinya terhadap Mentan Amran, menyebutnya sebagai sosok inspiratif yang sukses di tiga bidang: pengusaha, pendidik, dan birokrat.
Menanggapi dukungan tersebut, Mentan Amran Sulaiman menyambut baik dan menyanjung kekuatan sosial yang dimiliki GP Ansor.
“Jika delapan juta kader Ansor bergerak serentak, tidak ada kekuatan yang bisa melawan. Mafia pangan pasti akan takluk,” tegas Amran. Ia mengajak Ansor untuk menjadi garda terdepan dalam membangkitkan ekonomi rakyat melalui sektor pertanian dan melawan ketidakadilan pangan.
Di bawah kepemimpinannya, Kementan memang telah menunjukkan ketegasan dalam menertibkan praktik curang. Ribuan kios pupuk yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) telah ditindak, dan sejumlah kasus pupuk palsu serta mafia beras berhasil dibongkar melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum.
Pada kesempatan yang sama, Amran menantang GP Ansor untuk berpartisipasi dalam proyek percontohan pengembangan klaster pertanaman jagung seluas 1.000 hektare. Pemerintah siap memberikan dukungan penuh agar proyek ini dapat direplikasi secara nasional.
Lebih lanjut, Amran menekankan pentingnya hilirisasi komoditas perkebunan, memberikan contoh nilai kelapa yang dapat meningkat drastis hingga Rp40.000 per buah jika diolah, dibandingkan harga mentah yang hanya Rp1.300.
“Inilah wajah baru pertanian Indonesia, yaitu dari desa, oleh rakyat, untuk kemandirian bangsa,” tutup Amran, mendorong pemuda untuk tidak berhenti pada wacana dan segera mengambil tindakan nyata demi swasembada pangan.
| Konsolidasi Kader di Soppeng, Pengurus Ansor Sulsel Doakan Alm Tonang Cawidu |
|
|---|
| 8 Gagasan Monumental Perkuat Bela Negara Pekerja Migran Indonesia sebagai Pahlawan Ekonomi Nusantara |
|
|---|
| Harlah NU Ke 96, GP Ansor Ziarah Makam Muassis NU Sulsel |
|
|---|
| Tak Ada Satupun Pejabat Kemenag Sulawesi Selatan Dilantik dari GP Ansor, Reaksi Dewan Penasehat |
|
|---|
| Di Hadapan Pj Wali Kota Makassar, GP Ansor Nyatakan Siap Terlibat dalam Penanganan Covid |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.