Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Alasan Lifter Rahmat Erwin Tak Perkuat Sulsel Lagi

Rahmat Erwin hengkang tak sendiri. Sang Ayah yang juga pelatihnya Erwin Abdullah turut ikut

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur/Kaswadi Anwar
ATLET HENGKANG - Ibu lifter Rahmat Erwin, Ami Asun Budiono,saat ditemui di kediamannya di Jl Opu Dg Risadju, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Kamis (2/10/2025). Ami angkat bicara kepindahan Rahmat Erwin dari Sulsel ke Jawa Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kabar mengejutkan datang dari lifter andalan Sulawesi Selatan (Sulsel) Rahmat Erwin Abdullah. 

Rahmat Erwin memutuskan tak membela Provinsi Sulsel lagi di kancah olahraga nasional. 

Pria kelahiran Makassar ini memilih mutasi ke Jawa Timur (Jatim). 

Rahmat Erwin hengkang tak sendiri.

Sang Ayah yang juga pelatihnya Erwin Abdullah turut ikut.

Begitu juga dengan sang kemenakan Ade Rifky Agustian.

Ibu Rahmat Erwin, Ami Asun Budiono, mengungkapkan kepindahan sang anak, suami dan keponakannya itu karena kurangnya perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar

Prestasi mentereng telah diraih Rahmat Erwin dari tingkat nasional dan internasional.

Namun, perhatian pemerintah kepada atlet sangat minim. 

Rahmat Erwin sudah tiga kali mempersembahkan medali emas bagi Sulsel di Pekan Olahraga Nasional (PON). 

Raih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2022.

Kemudian meraih medali emas Asian Games 2022 dan Asian Games 2023. 

Dua medali emas juga didapatkan di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan. 

Atlet berusia 24 tahun ini membukukan rekor Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 di Riyadh, Arab Saudi. 

Dia sukses mencatatkan Angkatan clean and jerk seberat 209 kilogram (Kg) di kelas 81 Kg putra. 

Rekor dunia kembali diraih di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Asia 2025 di Jiangshan, Tiongkok. 

Rahmat Erwin menorehkan jumlah angkatan 360 Kg di kelas 73 Kg putra. Rinciannya, 150 Kg di nomor snatch dan 205 Kg di nomor clean and jerk. 

Atas angkatan clean and jerk 209 Kg di kelas 81 Kg di Riyadh 2023 dan Angkatan 209 Kg di kelas 73 Kg di Jiangshan 2024, Rahmat Erwin dinobatkan sebagai pemegang dua rekor dunia dari Guinness World Record.

“Selama ini kita sudah membuat prestasi untuk daerah dan negara, tapi dari pemerintah (Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar) bukan kurang, tapi tidak ada perhatian sama sekali,” ungkap Ami Asun Budiono saat ditemui di kediamannya di Jl Opu Dg Risadju, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Kamis (2/10/2025).

Ami mengaku Rahmat Erwin, Ade Rifky dan Erwin Abdullah sangat berat memutuskan kepindahan dari Sulsel ke Jatim.

Ia bersama keluarga telah nyaman di Kota Makassar. Rumah telah dimiliki, begitu pun tempat latihan.

Mereka merogoh kantong pribadi untuk menyulap lantai satu rumah menjadi tempat latihan dengan perlengkapan latihan.

Akan tetapi, perjuangan dilakukan tak pernah dilirik oleh pemerintah daerah. 

“Sebenarnya ini sudah nyaman di Makassar. Tempat tinggal ada, tempat latihan ada, tapi karena kita tak ada dukungan seperti gizi, perhatian dan segala macam (dari pemerintah), makanya kami mencari daerah yang bisa membina kita,” akunya.

Jatim, sebut dia, menyambut baik dengan bergabungnya Rahmat Erwin, Ade Rifky dan Erwin Abdullah.

Jatim berkomitmen untuk pembinaan atlet. Harapannya, prestasi bisa meningkat. Fokus pada setiap kejuaraan dihadapi.

“Tidak jadi pikiran lagi seperti kemarin-kemarin. Setiap kejuaraan, sedikit pun daerah  tidak melihat, seperti dianggap angin lalu,” sebut mantan atlet angkat besi ini.

Ami menyampaikan, pihaknya tak mengambil keputusan mutasi Jatim dalam waktu dekat ini.

Namun, sudah melalui pertimbangan matang dan panjang. Keputusan pindah sudah terbesit sejak usai ASIAN Games 2022 atau 2023.

Alasannya, prestasi diraih Rahmat Erwin tak dihargai pemerintah daerah. 

“Bayangkan apresiasi Asian Games, dua tahun baru cair. Itu pun kalau kita tidak kejar, kita tidak dapat apresiasi,” keluhnya.

Pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut 2024, lanjut Ami, sang anak sebenarnya sudah mau berhenti memperkuat Sulsel

Kendati demikian, terbesit lagi dalam pikiran untuk membela Sulsel terakhir kali. 

Dengan catatan, pihaknya meminta kepada pemangku jabatan olahraga tak menghalang-halangi kalau ingin pindah daerah.

Bahkan, ketika meraih medali emas di PON lalu, hanya dua pengurus KONI Sulsel hadir memberikan dukungan. 

“Kita PON (Aceh-Sumut) bertanding, alhamdulillah kita bisa tunjukkan prestasi untuk daerah lebih baik,” tambah Ami.

Ami berharap, kepindahan Rahmat Erwin, Ade Rifky dan Erwin Abdullah menjadi pelajaran bagi Pemprov Sulsel untuk memperhatikan atlet dan pelatih berprestasi, 

Jangan ada lagi Rahmat Erwin lain yang berprestasi, tapi tak dihargai, tidak perhatikan kebutuhan, fasilitasnya.

“Itu pelajaran kalau mau atlet berprestasi, kita harus ada pembinaan, fasilitas harus tersedia. Semoga Sulsel bisa lebih maju lagi,” tutupnya. 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved