Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

RT RW Turun Tangan Pengelolaan Sampah TPS3R di Kelurahan Baru

Program ini juga menjadi salah satu titik penilaian dalam ajang Kota Sehat Tingkat Nasional 2025.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
PENGOLAHAN SAMPAH - Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar jadi percontohan Tempat Pengolahan Sampah berbasis Reduce, Reuce, Recycle (TPS3R). Program ini dinamakan TPS3R Muliata Karebosi, berlokasi di Kawasan Karebosi. Lurah Baru, Fajar Harianto menyampaikan, program ini ia gagas sejak 2023 lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) didorong menjadi ujung tombak dalam mendukung program pengelolaan sampah berbasis Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

Kelurahan Baru saat ini menjadi lokasi percontohan pengelolaan sampah TPS3R dengan nama TPS3R Muliata Karebosi, yang terletak di Kawasan Karebosi.

Program ini juga menjadi salah satu titik penilaian dalam ajang Kota Sehat Tingkat Nasional 2025.

Lurah Baru, Fajar Harianto, menegaskan pentingnya peran RT dan RW dalam menyukseskan program tersebut, khususnya dalam mengedukasi masyarakat terkait pemilahan dan pengurangan sampah rumah tangga.

“Pendekatan ke masyarakat harus dimulai dari RT dan RW. Mereka yang paling dekat dengan warga, jadi harus aktif mensosialisasikan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah,” ujar Fajar saat menerima kunjungan tim verifikasi Kota Sehat, Kamis (2/10/2025).

Ia menjelaskan, pengelolaan TPS3R awalnya hanya mengandalkan sampah organik dari industri hotel di sekitar wilayahnya.

Namun, ke depan, sumber sampah akan diperluas ke lingkungan rumah tangga.

“RT dan RW harus jadi pelopor. Tanpa keterlibatan mereka, sulit menyentuh kesadaran masyarakat secara luas,” tambahnya.

TPS3R Muliata Karebosi kini mengelola berbagai jenis sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, hingga ampas kopi.

Sampah tersebut diolah menjadi pakan maggot, budidaya ikan nila, serta kompos yang bermanfaat bagi pertanian kota.

Menurut Fajar, peran RT/RW tak hanya penting dalam edukasi, tetapi juga dalam membangun sistem pengumpulan dan pemilahan sampah yang terstruktur di setiap lingkungan.

“Kalau peran RT dan RW massif, program ini akan berdampak langsung pada pengurangan sampah yang dibuang ke TPA Tamangapa. Misalnya, 2 kilogram per kepala keluarga per hari, dikalikan ratusan KK, itu potensi besar untuk dikelola,” tuturnya.

Dalam waktu dekat, Kelurahan Baru juga akan menyukseskan agenda pemilihan Ketua RT dan RW.

Fajar menyatakan kesiapan wilayahnya dari sisi sumber daya manusia dan struktur kelembagaan.

“Kami siap menyelenggarakan pemilihan sesuai regulasi, yaitu Perwali Nomor 19 tentang Tata Cara Pemilihan RT/RW.

SDM kami lengkap, mulai dari sekretaris lurah hingga seksi pemerintahan,” ucapnya.

Meski demikian, tahapan pelaksanaan pemilihan masih menunggu arahan resmi dari Pemerintah Kota Makassar.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved