UNM Latih Warga Sinjai Kembangkan Wisata Mangrove Tongke-Tongke Lewat Digital Marketing
UNM latih warga Sinjai kembangkan wisata mangrove Tongke-Tongke lewat digital marketing dan storytelling.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
Ringkasan Berita:
- Dosen UNM mengembangkan Desa Binaan Mangrove Tongke-Tongke, Sinjai, lewat pelatihan digital marketing.
- Program PKM ini bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku wisata, menata SOP layanan edukasi, dan memperkuat kolaborasi pemerintah–BUMDes–komunitas.
- Pemerintah Sinjai mengapresiasi program yang berdampak langsung pada masyarakat dan mendukung keberlanjutan edu-tourism berbasis mangrove.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dosen Jurusan Ilmu Administrasi (JIA), Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H), Universitas Negeri Makassar (UNM) mengembangkan Desa Binaan Kawasan Hutan Mangrove Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Program ini dilakukan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Fokusnya adalah penerapan digital marketing untuk meningkatkan edukasi wisata di Desa Binaan Mangrove Tongke-Tongke.
Pelatihan berlangsung di Gedung PKK Pemkab Sinjai dengan antusiasme tinggi dari pelaku wisata, pengelola BUMDes, dan komunitas lokal.
Ketua tim PKM, Prof Dr Haedar Akib, menjelaskan kegiatan ini mengenalkan konsep digital marketing agar destinasi lebih menarik dan dikenal luas.
“PKM ini adalah wujud hilirisasi hasil riset 2021–2024 yang kami terjemahkan ke aksi nyata: membangun kapasitas digital pelaku wisata, menata SOP layanan edukasi, dan memperkuat kolaborasi pemerintah–BUMDes–komunitas,” kata Prof Haedar, Senin (10/11/2025).
Ia menekankan pentingnya keterampilan membuat konten digital, branding destinasi, serta pengelolaan kanal Instagram dan TikTok.
Storytelling edukatif juga menjadi pendekatan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan tentang pelestarian mangrove.
“Fokusnya bukan sekadar promosi, tetapi memastikan pengalaman belajar tentang mangrove berlangsung tertib, inklusif, dan berkelanjutan. Sehingga manfaat ekonomi lokal tumbuh seiring konservasi lingkungan,” jelasnya.
Apresiasi Pemerintah
Dinas PMD Sinjai, Fitriyah Kharina Radhy, mengapresiasi program ini.
“Kegiatan ini sejalan dengan agenda pemberdayaan desa berbasis potensi lokal dan ekonomi hijau.
Kolaborasi akademisi, pemerintah, BUMDes, dan pelaku usaha menjadi modal penting untuk keberlanjutan pengelolaan edu-tourism di Tongke-Tongke,” ujarnya.
Kemendikti Saintek juga akan memfasilitasi tindak lanjut berupa pendampingan berkala, penguatan SOP layanan wisata, dan integrasi kanal digital desa.
Dampak Pelatihan
Pelaku wisata Firdaus mengaku mendapat wawasan baru.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami tentang cara mem-branding destinasi dan membuat konten relevan untuk Instagram dan TikTok. Kami juga belajar menautkan kanal digital BUMDes agar reservasi dan komunikasi dengan wisatawan lebih tertata,” katanya.
Firdaus berkomitmen menerapkan SOP sederhana pengelolaan wisata dan rutin memproduksi konten agar Mangrove Tongke-Tongke makin dikenal luas.
Program PKM ini dimulai 21 September 2025, melibatkan dosen FIS-H UNM Dr Aris Baharuddin, Ahmad Wahidiyat Haedar, serta alumni Farhan memberikan materi dan pendampingan langsung. (*)
| KTH Mallena Sinjai Sukses Produksi Madu Trigona, Rasanya Asam Manis |
|
|---|
| Sambut Plh Rektor, Prof Jasruddin: Sivitas Akademika UNM Tetap Solid dan Fokus Jalankan Tupoksi |
|
|---|
| Teknologi dan Pendidikan |
|
|---|
| Isi Pertemuan Empat Mata Prof Farida dengan Prof Karta Jayadi Usai Jadi Plh Rektor UNM |
|
|---|
| Usai Bentrokan Antarmahasiswa, Kampus UNM Parangtambung Sepi Aktivitas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251110-PKM-UNM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.