Ribuan Santri Ramaikan Kemah Tahfidz dan Bahasa VIII di Sidrap Selama 4 Hari, Ini Rangkaian Acaranya

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabupaten Sidrap menjadi tuan rumah Kemah Tahfidz dan Bahasa VIII Tahun 2025 yang diikuti lebih dari 4.000 santri dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. 

Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai 13 hingga 16 September 2025, dengan rangkaian acara yang memadukan kegiatan keagamaan, pendidikan, dan seni budaya.

Pembukaan dilaksanakan Sabtu pagi (13/9/2025) di Area Masjid Agung Pangkajene, dihadiri tokoh Muhammadiyah, Aisyiyah, pemerintah daerah, dan masyarakat. 

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional di Aula Iqra' ITKes Sidrap, menghadirkan pembicara nasional dan ulama terkemuka.

Pada hari yang sama, digelar Groundbreaking Gedung Muswil Muhammadiyah 2028 di Perguruan Muhammadiyah/MBS Rappang, menandai rencana pembangunan fasilitas pendidikan yang lebih representatif. 

Malam harinya, Aula Iqra’ ITKes menjadi tempat Wisuda Hifdzul Quran yang menampilkan tasmi’ dan ujian hafalan oleh para santri penghafal Al-Qur’an.

Keesokan harinya, Minggu (14/9/2025), ribuan peserta turut meramaikan Pawai Kafilah yang dimulai dari Rumah Jabatan Bupati Sidrap dan berakhir di Taman Usman Isa. Pawai ini disambut antusias masyarakat dan dirangkaikan dengan hiburan serta penarikan doorprize.

Berbagai perlombaan tingkat SMP dan SMA menjadi salah satu daya tarik utama acara. Lomba yang digelar di MTsN 1 Pangkajene, Masjid Agung, Gedung Perpustakaan Daerah, dan lokasi lainnya meliputi Pidato Bahasa Arab dan Inggris, Hafalan Quran, Kaligrafi Dekorasi, Musikalisasi Puisi, dan Fahmil Quran.

Pada Senin (15/9/2025), kompetisi dilanjutkan dengan cabang Syarhil Qur’an, PBB, Tilawatil Qur’an, hingga lomba Film Pendek yang melibatkan kreativitas santri.

Seluruh rangkaian Kemah Tahfidz dan Bahasa VIII akan ditutup Selasa (16/9/2025) di panggung utama dengan pengumuman pemenang lomba dan penyerahan hadiah.

Kegiatan ini menjadi ajang memperkuat ukhuwah Islamiyah antar-santri dan memperkaya wawasan mereka, baik di bidang agama maupun seni dan budaya.(*)