Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makan Bergizi Gratis

Orang Tua di Parepare Larang Anak Konsumsi MBG, Pilih Bawa Bekal Sendiri

Orang tua siswa SDN 34 Parepare minta anak tak konsumsi MBG. Ada makanan mulai basi, anak sakit perut, sekolah perketat pengawasan.

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Rachmat Ariadi/Tribun-Timur.com
MBG PAREPARE– Seorang guru SDN 34 Parepare memilah sisa makanan MBG siswa, Rabu (1/10/2025). Orang tua siswa SDN 34 Parepare minta anak tak konsumsi MBG. Ada makanan mulai basi, anak sakit perut, sekolah perketat pengawasan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE – Sejumlah orang tua siswa di Parepare meminta anaknya tidak lagi mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) di sekolah.

Mereka khawatir setelah muncul kasus makanan mulai basi dan keluhan sakit perut.

Salah satunya Laras, orang tua siswa SD Negeri 34 Parepare.

Sekolah ini beralamat di  Jl H. Andi Muh. Arsyad No 3, Kelurahan Wattang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare.

Ia melarang anaknya makan MBG sejak tiga hari lalu.

"Ai saya larang mi anakku, bawa bekal sendiri. Kemarin ada saya dapat nasi sama sayurnya sudah mulai basi," katanya di pekarangan sekolah, Jl Andi Muh Arsyad, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Rabu (1/10/2025).

Laras menyebut anaknya sering sakit perut sepulang sekolah.

Padahal sebelumnya tidak pernah.

Baca juga: Ahli Gizi Unhas: Program MBG Melenceng!

"Terus kalau malam sering sakit perut. Banyak orang tua anaknya juga seperti itu, padahal selama ini baik ji," ujarnya.

Ia makin cemas setelah mendengar kasus keracunan MBG di tempat lain.

Laras berharap program MBG dihentikan.

"Takut sekali, dulu kita anggap sekolah tempat aman tapi sekarang tidak mi. Kalau saya setop saja, terus uangkan mi kemudian wajibkan anak-anak bawa bekal sendiri," ucapnya.

Menurutnya, orang tua lebih tahu makanan yang disukai anak dan bisa memastikan gizinya.

"Daripada begini selalu bilang bergizi tapi tempenya bau pelastik, sayurnya mau basi," katanya.

Plt Kepala SDN 34 Parepare, Anidawati, menyebut MBG mulai berjalan di sekolahnya sejak 10 September 2025.

Ia meminta wali kelas mencicipi makanan sebelum dibagikan ke siswa.

"Selama dua minggu ini kita pantau tidak ada kendala. Kalau di sini wali kelas mencicipi terlebih dahulu sebelum memberikan makanan ke anak-anak. Diberitahu juga ke anak agar diperhatikan dulu makanannya sebelum dimakan," katanya.

Anidawati membenarkan ada orang tua yang melarang anaknya makan MBG.

Ia menghormati keputusan itu.

"Memang ada beberapa anak yang tidak mau makan karena orang tuanya yang suruh. Tapi tidak masalah kami tidak paksakan," ujarnya.

Ia menambahkan, belum ada kasus keracunan MBG di sekolahnya.

"Alhamdulillah 341 siswa di sini belum ada (keracunan MBG), semoga tidak ada ya. Kita juga akan memperketat, karena ini soal kesehatan anak-anak," tandasnya. (*)

 


Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved