Kemarau Sulsel
Tak Kemarau Pun Air PDAM Parepare Macet, Solusi PDAM Hanya Mobil Tangki Lagi?
Debit air Sungai Karajae turun dari 140 jadi 80 liter per detik. Sekitar 7 ribu pelanggan PDAM Parepare terancam tak dapat pasokan air bersih.
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE – Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan mulai memasuki musim kemarau.
Di Kota Parepare, kemarau berdampak langsung pada penurunan debit air Sungai Karajae.
Kondisi ini mengganggu distribusi air bersih ke sejumlah wilayah.
Direktur PAM Tirta Karajae, Firdaus Djollong, mengatakan debit air Sungai Karajae saat ini hanya 80 liter per detik.
Sebelumnya mencapai 140 liter per detik.
Baca juga: Kejari Maros Selidiki Dugaan Penyimpangan Dana di PDAM Tirta Bantimurung
"Debit air turun sangat signifikan. Ini menjadi pertanyaan besar bagi kami, karena tahun lalu itu meski musim kemarau panjang El Nino, debit air masih bisa mencapai 140 hingga 180 liter per detik," katanya kepada Tribun-Timur.com, Minggu (7/9/2025).
Firdaus menduga penurunan debit air disebabkan perubahan arus di bagian hulu Sungai Karajae.
Akibatnya, salah satu pompa yang biasanya menyalurkan 60 liter per detik harus dinonaktifkan sementara.
"Dugaan kami ada perubahan arus air di bagian hulu," ucapnya.
Kondisi ini menyebabkan gangguan distribusi air bersih ke pelanggan PDAM.
Diperkirakan sekitar 5 ribu hingga 7 ribu pelanggan terdampak kekurangan pasokan.
"5 ribu sampai 7 ribu yang terdampak, kurang suplai air bersih," ungkapnya.
PAM Tirta Karajae telah mengerahkan armada mobil tangki untuk menyalurkan air bersih secara gratis ke pelanggan.
Distribusi dilakukan melalui kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
"Distribusi melalui mobil tangki akan kami optimalkan sampai kondisi kembali normal," ujarnya.
Terpisah, seorang pelanggan PDAM bernama Budi mengatakan seharusnya PAM Karajae sudah memprediksi kondisi ini agar pasokan air tetap tersedia.
"Biar tidak kemarau selalu juga terganggu airnya. Sama ji, selalu begitu solusinya mengerahkan mobil tangki, biar tidak kemarau tetap ada kerahkan mobil tangki," ucapnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.