Yusran Lalogau: Jangan Sampai Anak Cucu Kita Tak Bisa Nikmati Kepiting
Eksploitasi berlebihan, terutama penangkapan induk kepiting, akan berdampak pada kelestarian populasi rajungan di masa depan.
Pilar pertama dari Crab Sanctuary, yaitu membangun rumah singgah induk kepiting.
Nelayan yang menangkap kepiting bertelur dapat membawa tangkapanya ke rumah singgah.
"Nanti setelah menetas, larva kepiting dibawa ke laut dan induknya bisa diambil kembali oleh nelayan. Bisa juga kalau kita punya dana nanti pengelola rumah singgah yang membeli kepitingnya," tutur Ketua PKR Kepiting Berkelanjutan Unhas itu.
Pilar kedua adalah rumah belajar nelayan yang berfungsi sebagai pusat pelatihan edukasi bagi nelayan kepiting dan masyarakat pesisir.
Dengan memberi pelatihan tentang teknik tangkap ramah lingkungan dan budidaya pembenihan.
Terakhir Crab Sanctuary sebagai kawasan edukasi dan satwa lingkungan.
Pilar ini menjadi wadah pengumpulan dana dari masyarakat untuk merawat dan menjalankan program konservasi ini.
"Nanti kami panggil ahli pariwisata dari Unhas atau BRIN untuk membantu cara mengelola tempat tersebut sebagai lokasi pariwisata," jelas peraih beasiswa Fulbright Indonesia Research Science and Technology (First).(*)
Rudi Ditangkap Usai Bakar 3 Masjid di Maros, Makassar, dan Pangkep |
![]() |
---|
Calon Taruni Akpol Difalya Cendekya Danial Sempat Kerja Tugas Sebelum Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dua Kali Daftar Akpol, Difalya Akhirnya Lolos Namun Tutup Usia di Tengah Pendidikan |
![]() |
---|
Permintaan Terakhir Difalya Cabhatar Wafat saat Pendidikan Akpol, Tante: Tak Pernah Mengeluh Sakit |
![]() |
---|
Pemkab Sidrap Kaji Ranperda Irigasi untuk Pengelolaan Air Terukur dan Berkesinambungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.