Yusran Lalogau: Jangan Sampai Anak Cucu Kita Tak Bisa Nikmati Kepiting
Eksploitasi berlebihan, terutama penangkapan induk kepiting, akan berdampak pada kelestarian populasi rajungan di masa depan.
Pilar pertama dari Crab Sanctuary, yaitu membangun rumah singgah induk kepiting.
Nelayan yang menangkap kepiting bertelur dapat membawa tangkapanya ke rumah singgah.
"Nanti setelah menetas, larva kepiting dibawa ke laut dan induknya bisa diambil kembali oleh nelayan. Bisa juga kalau kita punya dana nanti pengelola rumah singgah yang membeli kepitingnya," tutur Ketua PKR Kepiting Berkelanjutan Unhas itu.
Pilar kedua adalah rumah belajar nelayan yang berfungsi sebagai pusat pelatihan edukasi bagi nelayan kepiting dan masyarakat pesisir.
Dengan memberi pelatihan tentang teknik tangkap ramah lingkungan dan budidaya pembenihan.
Terakhir Crab Sanctuary sebagai kawasan edukasi dan satwa lingkungan.
Pilar ini menjadi wadah pengumpulan dana dari masyarakat untuk merawat dan menjalankan program konservasi ini.
"Nanti kami panggil ahli pariwisata dari Unhas atau BRIN untuk membantu cara mengelola tempat tersebut sebagai lokasi pariwisata," jelas peraih beasiswa Fulbright Indonesia Research Science and Technology (First).(*)
| Balita Asal Pulau Karangrang Pangkep Jatuh ke Laut saat Orang Tua Tertidur |
|
|---|
| Peringati Hari Sumpah Pemuda, Komunitas Penggiat Jalanan Pangkep Gelar Lomba Menggambar |
|
|---|
| 2 Bulan Belum Beroperasi, Anggota DPRD Pertanyakan Pesawat Seaplane dari Gubernur |
|
|---|
| Ekonomi Pangkep Tumbuh 7,97 Persen, Tertinggi di Sulsel Triwulan II 2025 |
|
|---|
| Kemiskinan di Pangkep Turun Jadi 11,6 Persen, Tertinggi Kedua di Sulsel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20250210-FGD-Kabupaten-Pangkep.jpg)