Makan Bergizi Gratis
Siswa SMPN 8 Palopo Temukan Ayam Berdarah di Menu Makan Bergizi Gratis
Salah satu siswa, Setiawan mengatakan ayam yang disajikan tampak belum matang sempurna.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Alfian
Di tengah melonjaknya kasus, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BB Labkesmas) Makassar menyatakan siap membantu pemeriksaan.
Kepala BB Labkesmas Makassar, dr Irene, mengatakan pihaknya menunggu koordinasi dari BGN.
“Kami siap melakukan pemeriksaan apabila diminta. Kalau sifatnya KLB (kejadian luar biasa), maka bisa dikawal agar mendapatkan pemeriksaan gratis,” kata dr Irene di Makassar, Selasa (30/9/2025).
Ia menambahkan, pihaknya juga mendukung adanya sertifikat layak higienitas dan sanitasi bagi setiap SPPG.
Sertifikat tersebut merupakan kewenangan Dinas Kesehatan setempat, namun BB Labkesmas bisa dilibatkan dalam proses pemeriksaan.
“Makanya kami akan komunikasikan. Kami hanya melakukan pemeriksaan, sehingga bisa membantu pihak yang mengeluarkan sertifikat, apakah layak atau tidak,” ujarnya.
Menurut dr Irene, penyebab keracunan siswa harus diteliti lebih jauh.
Keracunan bisa terjadi bukan hanya karena bahan makanan, tetapi juga pola konsumsi.
“Belum tentu juga keracunan itu karena bahan makanan. Misalnya, makanan dimasak sejak pagi lalu baru dikonsumsi siang hari. Ada jenis makanan yang jika dikonsumsi lebih dari 4 jam setelah dimasak sudah memunculkan bakteri,” jelasnya.
Ekonomi Bergerak
Program MBG di Takalar bukan hanya meningkatkan kesehatan siswa, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat.
MBG merupakan program pemerintah untuk menyediakan makanan sehat, bergizi, dan seimbang bagi peserta didik di sekolah.
Tujuannya, meningkatkan gizi, konsentrasi belajar, dan kesehatan siswa, sekaligus mencegah stunting serta kekurangan gizi.
Di Takalar, program ini dijalankan Yayasan Sinar Jaya Reski melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi.
Unit pelaksana ini bertugas menyiapkan, mengolah dan menyalurkan makanan ke sekolah-sekolah.
Kepala SPPG Yayasan Sinar Jaya Reski, Feby Razak, mengatakan pihaknya melibatkan tim quality control untuk menyortir bahan, memeriksa harga, dan menentukan jumlah yang dibutuhkan.
“Semua bahan berasal dari UMKM lokal agar program ini tidak hanya menyehatkan siswa, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha kecil,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Setiap hari, SPPG mendistribusikan 3.247 porsi makanan ke delapan sekolah, yakni RA Andika, TK Andika Arrahman, TK Bayangkari, SMPN 2 Takalar, MTS Muhammadiyah Salaka, MA Salaka, SMKN 2 Takalar, dan SMAN 1 Takalar.
Proses pengolahan melibatkan 50 tenaga kerja, termasuk 47 relawan, ahli gizi, akuntan, serta tim khusus untuk persiapan, memasak, dan pemorsian.
Distribusi dimulai pukul 07.00 Wita menggunakan dua mobil boks.
Setelah tiba di sekolah, guru bertugas membagikan makanan kepada siswa sekaligus menandatangani berita acara serah terima.
Salah seorang siswa SMPN 2 Takalar, Eiliyah Runari Bilqiz, mengaku senang mengikuti program ini.
“Program MBG sangat membantu kami. Rasanya enak dan bisa menghemat uang jajan,” katanya.
SPPG Yayasan Sinar Jaya Reski mulai beroperasi sejak 8 September 2025 dengan misi ganda: meningkatkan gizi siswa dan memperkuat UMKM lokal.
4.711 Kasus
Dalam sembilan bulan pelaksanaan, tercatat ribuan siswa menjadi korban keracunan.
Data BGN menunjukkan 4.711 kasus dari total 1 miliar porsi diproduksi, sementara laporan CISDI bahkan mencatat 5.626 kasus di 17 provinsi.
Menanggapi kondisi ini, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, meminta pengawasan ketat terhadap seluruh dapur MBG di wilayahnya.
Disampaikan seusai bertemu Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Wilayah Sulsel, Handayani Syaukani, Kamis (25/9/2025).
“Kita ingin memastikan anak-anak mendapat makanan sehat dan bergizi setiap hari. Karena itu, pengawasan terhadap dapur dan tenaga yang terlibat sangat penting,” ujarnya.
Setelah pertemuan, gubernur bersama tim meninjau salah satu dapur SPPG di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Ia mengecek langsung kondisi ruangan, peralatan, sarana pendukung, hingga proses distribusi makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung mendesak BGN segera melakukan evaluasi.
Ia menegaskan agar SPPG yang terbukti bermasalah tidak lagi ditoleransi.
“Setiap MBG, setiap dapur yang melakukan kesalahan, apalagi sampai menyebabkan keracunan besar-besaran seperti sekarang, jangan ada toleransi. Itu harus ditutup, bahkan tukang masaknya ditutup,” kata Tamsil saat diwawancarai di Pangkep, Sabtu (27/9/2025).
Ia juga meminta investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab keracunan.
“BGN harus menelusuri apa sesungguhnya yang terjadi di balik MBG. Jangan-jangan ada sabotase atau faktor lain,” tegasnya.
Kini, keputusan ada di tangan BGN untuk melakukan pemeriksaan mendalam sekaligus mencari solusi atas maraknya kasus keracunan MBG.(*)
Siswa SMP 17 Makassar Mulai Terbiasa Menu MBG, Ayam Paling Disukai |
![]() |
---|
Siswa MAN 3 Makassar Geger Temukan Ulat di Sayur MBG |
![]() |
---|
Orang Tua di Parepare Larang Anak Konsumsi MBG, Pilih Bawa Bekal Sendiri |
![]() |
---|
Profesor Gizi: Karena Banyak Berburu Margin, Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Makan Beracun Gratis |
![]() |
---|
8.649 Anak Keracunan MBG, Kepala BB Labkesmas Makassar: Kami Siap Lakukan Pemeriksaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.