Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Meneguhkan Titik Lebur: Dari Simpul Kebangsaan Menuju Pangkal Peradaban Maritim Global

Unhas yang berakar kuat pada tradisi maritim dan budaya Sulsel yang terbuka, memang secara alami telah menjadi pusat

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
PENULIS OPINI - Mahasiswa Program Doktor Hubungan Internasional dari University People’s Friendship of Russia, Achmad Firdaus H. Dia menulis tentang Unhas yang berakar kuat pada tradisi maritim dan budaya Sulsel yang terbuka, memang secara alami telah menjadi pusat konvergensi bagi intelektual, mahasiswa, dan pemikir dari berbagai penjuru Nusantara dari Maluku, Papua, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara. 

Lapis kedua adalah Digital Crucible: Ruang Lebur Akuntabilitas dan Kolaborasi.

Baca juga: Menghentikan Transformasi Unhas, Kesalahan Strategis yang Fatal

Di era disruptif ini, proses peleburan idealisme dan etika tidak hanya terjadi di ruang-ruang diskusi, tetapi juga di Cawan Digital (Digital Crucible).

Transformasi digital masif yang telah diletakkan fondasinya di Unhas harus dimaknai sebagai alat lebur yang menjamin transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi tanpa batas geografis.

Proses digital ini memastikan bahwa semua elemen kebangsaan yang melebur memiliki akses yang sama terhadap informasi, dan bahwa kinerja akademik diukur secara objektif dengan standar internasional.

Dengan demikian, "Titik Lebur" akan menghasilkan kebangsaan yang tidak hanya bersatu dalam hati, tetapi juga terikat dalam sistem tata kelola yang profesional, efisien, dan bersih.

Lapis ketiga adalah Sintesis Humaniora dan Sains: Menghasilkan Integrated Leaders.

Baca juga: Integritas dan Bahaya Kampanye Hitam dalam Kontestasi Akademik

Proses peleburan yang sempurna harus menyatukan kekayaan humaniora (seperti Filsafat Bugis-Makassar, etika, dan hukum maritim adat) dengan kemajuan sains dan teknologi (seperti Artificial Intelligence dan Bioteknologi).

Titik Lebur di Unhas harus mencetak pemimpin yang secara teknis kompeten (insinyur, dokter, ilmuwan) sekaligus memiliki kecerdasan kultural dan empati kemanusiaan yang tinggi—sosok yang mampu membaca data global sambil tetap menghargai nilai-nilai lokal.

Inilah definisi sesungguhnya dari produk "Titik Lebur Kebangsaan" yang unggul.

Tugas kolektif seluruh civitas akademika kini adalah memastikan gagasan ini tidak hanya menjadi retorika yang indah, tetapi terwujud sebagai program kerja yang terukur dan budaya eksekusi (Serka Tekap) yang tanpa kompromi.

Dengan menimpali visi ini melalui dimensi global, digital, dan sintesis ilmu, Unhas akan terus menjadi mercusuar yang memancarkan cahaya persatuan dan kecerdasan, bukan hanya bagi Indonesia, melainkan juga bagi peradaban maritim dunia.

Kita wajib merawat proses leburan ini dengan integritas, kesabaran, dan semangat pantang menyerah.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved