Opini
Mendayung Di antara Tiga Karang
Ia berbicara tentang solidaritas, keadilan, dan perlunya organisasi supranasional seperti PBB yang kuat.
Pidato Prabowo di PBB menunjukkan keinginan Indonesia untuk melampaui peran regionalnya dan tampil sebagai penggagas norma global, dimana negara yang mendorong diskursus tentang keadilan, pangan, iklim, dan perdamaian.
Namun, keberhasilan ambisi ini tidak hanya bergantung pada retorika di New York, melainkan pada konsistensi pelaksanaan di Jakarta.
Seperti diingatkan Mearsheimer, anarki dalam sistem internasional, mengharuskan negara-negara mencari dominasi dengan mengorbankan satu sama lain, yang menyebabkan negara-negara yang cinta damai sekalipun, dapat terjerumus dalam perebutan kekuasaan yang tiada henti.
Pertanyaannya: apakah dunia akan percaya dan memberi ruang, atau justru menilai Indonesia hanya sebagai aktor dengan retorika tinggi tanpa implementasi nyata?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.