Djuhandhani Rahardjo Puro
Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani Baru Tahu Ewako,Pertama Dinas di Makasar Kental Sulsel karena Istri
Memang tidak berdarah Bugis-Makassar. Upi Rusmeinur kental dengan Bugis-Makassar. Ijen Djuhandhani terbiasa makan coto dan konro karena istri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksen Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro masih kental. Medok. Jenderal bintang dua ini baru dua bulan berdinas di Sulsel pada 24 November 2025. Dia dilantik menjadi Kapolda Sulsel pada 24 September 2025.
Tiba di Makassar, Irjen Djuhandhani langsung injak gas.
“Karena kesibukan dan keasyikan, kami lupa memperkenalkan diri pada rekan-rekan media. Mohon maaf sahabat-sahabat semua,” ujar Irjen Djuhandhani di Lobby Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu siang, 19 November 2025.
Acara dikemas silaturahmi. Hadir Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Nasri SIK MH, Irwasda Polda Kombes Pol Ali Afriandi SH SIK, PJU Polda Sulsel, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto, dan puluhan perwira.
Irjen Djuhandhani tiba di Lobby Utama Mapolda Sulsel setelah sebagian besar wartawan sudah menikmati bakso, somay, Pallubasa, coto, dan aneka hidangan yang disiapkan.
“Mohon maaf, saya terlambat. Tadi kami kunjungan ke Polairud. Di sana disambut hujan lebat. Sebenarnya kami bisa payungan. Tapi masa kapolda takut hujan. Akhirnya tunggu hujan reda,” kata Irjen Djuhandhani disambut tepuk tangan.
Selera humor Kapolda Sulsel baru ini sedap. Renyah.
“Sebelum ke sini. Lumayan terkenal, he..he.. Itu karena dekat dengan rekan-rekan media. Karena tugas,” ujar Irjen Djuhandhani.
“Karena sudah terkenal maka dilarang nakal. Kalau nakal dilarang terkenal. Kebetulan di Jakarta, kami termasuk artis. Tapi mohon maaf, medoknya tetap keluar. Susah dikendalikan,” kata Irjen Djuhandhani menambahkan.
Tetiba terdengar teriakan "ewakooo" di sela tepuk tangan hadirin. Irjen Djuhandhani ikut teriak, "Ewakooo...!"
"Baru ini yang saya tahu bahasa di sini. Ewakoo!" ujar Irjen Djuhandhani.
Tiga tahun lebih Irjen Djuhandhani di Direktorat Tindak Pidana Umum Mabes Polri. “Kami sudah rasakan repotnya dikejar kejar media setiap hari, selama tiga tahun 10 bulan. Kadang-kadang WA tidak dibalas juga sudah ngomel, he…he… Tapi itu tanda kedekatan dan persahabatan,” jelas Irjen Djuhandhani.
Sudah 30 tahun lebih Djuhandhani dinas di kepolisian. Dia sudah malang melintang di beberapa daerah. Tapi baru kali ini masuk Sulsel.
“Ini pengalaman dinas pertama kami di Sulawesi Selatan. Ini pertama kali menginjakkan kaki kami di Kota Makassar,” ujar Irjen Djuhandhani.
Tapi dia tidak keder. Apalagi minder. Dia tidak asing dengan orang Bugis Makassar Mandar dan Toraja.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/18112025_KapoldaSulsel.jpg)