Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Indonesia–Tunisia Perkuat Diplomasi Kesehatan, BPOM RI Tawarkan Kerja Sama Teknis

Dubes Tunisia kunjungi BPOM RI, bahas kerja sama strategis perkuat diplomasi kesehatan dan ekspor farmasi…

Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
Dok. BPOM RI
DIPLOMASI KESEHATAN – Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Trabelsi (kanan) unjungan kehormatan ke BPOM RI dan diterima Kepala BPOM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., (kiri) di Jakarta. Pertemuan membahas kerja sama strategis bidang kesehatan dan peluang ekspor farmasi Indonesia. 

Ringkasan Berita:
  • Dubes Tunisia Mohamed Trabelsi bertemu Kepala BPOM RI Taruna Ikrar di Jakarta membahas kerja sama strategis bidang kesehatan. 
  • Pertemuan fokus pada penguatan sistem pengawasan obat dan makanan di Tunisia serta peluang ekspor farmasi Indonesia. 
  • BPOM menawarkan digitalisasi perizinan, regulatory reliance, dan pelatihan SDM. Tunisia menyambut baik kerja sama ini.
 
 

 

TRIBUN-TIMUR.COM  – Hubungan bilateral Indonesia–Tunisia di bidang kesehatan memasuki babak baru.

Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Trabelsi, melakukan kunjungan kehormatan ke Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Jalan Percetakan Negara, Jakarta.

Kedatangan Dubes Tunisia diterima Kepala BPOM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., dalam suasana penuh keramahan.

Pertemuan membahas peluang kerja sama strategis untuk memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan di Tunisia serta meningkatkan perdagangan produk kesehatan Indonesia.

Dubes Mohamed Trabelsi menyampaikan ketertarikan Tunisia mempererat hubungan institusional dan membuka jalur kerja sama teknis dengan BPOM RI.

Taruna Ikrar menegaskan komitmen Indonesia membangun regulatory partnership yang memberi manfaat langsung bagi kedua negara.

“Indonesia memiliki industri farmasi dan vaksin yang semakin kompetitif secara global. Melalui kerja sama ini, kita membuka peluang ekonomi signifikan bahkan bisa mencapai puluhan triliun rupiah seiring meningkatnya investasi, perdagangan, dan kolaborasi teknologi,” ujar Kepala BPOM RI.

Indonesia telah menunjukkan rekam jejak positif, salah satunya melalui ekspor vaksin Pentabio oleh Bio Farma ke Tunisia senilai USD 3.367.650.

Tunisia sendiri masih menghadapi tantangan sektor farmasi, seperti jumlah industri terbatas dan riset obat yang belum optimal.

BPOM RI menawarkan kerja sama teknis berupa digitalisasi perizinan melalui sistem e-registration, penerapan regulatory reliance, serta pengembangan kapasitas SDM lewat pelatihan registrasi obat, inspeksi fasilitas produksi, pengawasan, dan pengujian laboratorium.

Pertemuan ini menjadi momentum penting membentuk framework of cooperation yang lebih terarah, sekaligus memperkuat diplomasi kesehatan Indonesia di Afrika Utara.

Taruna menegaskan kerja sama ini selaras dengan visi Presiden memperluas diplomasi ekonomi dan kesehatan global menuju Indonesia Emas 2045.

Dubes Tunisia menyambut baik peluang tersebut dan berkomitmen menindaklanjuti kerja sama dalam bentuk dialog teknis antar-regulator.

Pertemuan ditutup dengan pertukaran cenderamata dan penyusunan agenda tahap awal. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved