Ledakan
Irjen Asep Edi S Turun Tangan Kasus Ledakan SMA 72 Jakarta, Malang Melintang Tugas Dalam Luar Negeri
Suasana tenang di SMA Negeri 72 Jakarta mendadak berubah mencekam pada Jumat siang.
Pada tanggal 15 Maret 2019, Tarrant menyerang jemaah yang sedang melakukan salat Jumat di Masjid Al Noor di Christchurch, sebelum kemudian melanjutkan serangan ke rumah doa Linwood.
Semua korbannya adalah Muslim termasuk para lansia, anak-anak dan perempuan.
Pembantaian tersebut merupakan peristiwa penembakan dengan korban tewas paling banyak dalam sejarah Selandia Baru.
Selain itu, tulisan Agartha mengacu kepada istilah di Teori Konspirasi Hollow Earth alias bumi berongga.
Agartha mengacu kepada sebuah nama kota yang dianggap memiliki peradaban maju, teknologi maju dan mengasingkan diri dari dunia permukaan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budhi Hermanto mengatakan, tim penjinak bom (Jibom) masih mensterilkan lokasi dan menelusuri asal ledakan.
“Benda yang menyerupai senjata api itu perlu dipastikan dulu, apakah air soft gun atau rakitan,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
“Penyelidikan masih berjalan. Kami belum bisa menyimpulkan apakah ini kecelakaan atau aksi yang disengaja,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.
Sejumlah sumber menyebut, penyelidik tengah menelusuri kemungkinan pelaku merupakan salah satu siswa yang mengalami perundungan (bullying) di sekolah tersebut.
Motif dendam pribadi disebut-sebut menjadi salah satu faktor yang sedang diselidiki aparat.
Meski begitu, aparat meminta masyarakat tidak terburu-buru mengaitkan peristiwa ini dengan aksi terorisme sebelum hasil penyidikan resmi diumumkan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri memimpin langsung penyelidikan.
Lalu siapa Irjen Asep?
Asep Edi Suheri adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 5 Agustus 2025 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Asep, lulusan Akpol 1994 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.