Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengenal Nusakambangan Tempat Artis Ammar Zoni Ditahan

Mantan suami Irish Bella dipindahkan dari Rutan Salemba ke Lapas Nusakambangan pada Kamis (16/10/2025).

Editor: Sudirman
Tribunjateng
NUSAKAMBANGAN - Suasana Nusakambangan. Artis Ammar Zoni ditahan di Nusakambangan. 

Hal ini membuat Bui Permisan langsung berhadapan dengan ombak besar Laut Selatan, sehingga meminimalisasi kemungkinan pelarian.

Setelah itu, Belanda melanjutkan pembangunan beberapa penjara lain, yakni: Bui Karanganyar dan Bui Nirbaya (1912) Bui Batu (1925) Bui Karangtengah dan Bui Gliger (1928) Bui Besi (1929) Bui Limus Buntu dan Bui Cilacap (1935) Bui Kembang Kuning (1950).

Gubernur Jenderal Hindia Belanda pun mengeluarkan keputusan menjadikan Nusakambangan sebagai lokasi pemasyarakatan khusus pada 1922.

Keputusan ini diperkuat dengan Staatsblad Nederlandsch-Indie pada 1937 Nomor 369, yang menetapkan Nusakambangan sebagai daerah tertutup, tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, maupun pertambangan.

Pengamanan supermaksimum Lapas Nusakambangan dikenal sebagai tempat dengan pengamanan yang superketat.

Pasalnya, pulau ini dijaga oleh pasukan bersenjata lengkap untuk memastikan tidak ada pelarian ataupun gangguan dari luar.

Bahkan, terdapat sel isolasi khusus yang diperuntukkan bagi narapidana dengan tingkat risiko tinggi.

Selain itu, masyarakat sipil dilarang keras mengakses pulau ini kecuali dengan surat izin khusus.

Nusakambangan merupakan tempat ditahannya narapidana berisiko tinggi, seperti pelaku pembunuhan berantai, bandar narkoba internasional, dan teroris.

Beberapa nama terkenal yang pernah ditahan di Nusakambangan adalah Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra yang merupakan otak di balik Bom Bali.

Selain itu, ada pula Umar Patek, terpidana kasus terorisme.

Lalu, ada Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Bali Nine yang dieksekusi mati di pulau ini.

 Tak hanya pelaku kriminal kekerasan, beberapa figur terkenal lainnya, seperti Tommy Soeharto yang terlibat dalam pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita, pernah ditahan di Nusakambangan.

Ada juga Pramoedya Ananta Toer, sastrawan yang dituding terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI), yang pernah merasakan kehidupan mencekam di balik jeruji besi Nusakambangan

 

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved