Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Dharma Pongrekun Yakin Hacker Bjorka Belum Ditangkap Polisi: Itu Drama

"Kawan saya baru kemarin dia WA WA-an sama Bjorka yang asli, dan bukan di Indonesia yang asli ya," kata Dharma.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
HACKER BJORKA - (Kiri) Eks Wakil Kepala BSSN, Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun, (tengah) foto akun Bjorka, (kanan) pria berinisial WFT (22) hacker Bjorka ditangkap Polda Metro Jaya. Dharma Pongrekun mengaku bahwa temannya baru saja berkirim pesan dengan hacker Bjorka yang asli melalui WhatsApp. 

Ia terus tertunduk saat polisi menguliti kejahatan siber yang selama ini dirinya lakukan.

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus membeberkan, WFT merupakan anak yatim-piatu.

Ia anak tunggal yang sudah ditinggal kedua orang tuanya.

Meskipun demikian, ia menjadi tulang punggung untuk keluarganya yang lain.

"Ternyata dia anak yatim piatu. Dia menghidupi semua keluarga. Dia anak tunggal," katanya.

Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon menambahkan, WFT berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP).

WFT juga tidak memiliki latar belakang sebagai ahli Teknologi Informasi (IT).

"Jadi yang bersangkutan ini bukan ahli IT. Hanya orang yang tidak lulus SMK."

"Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT. Jadi dia mempelajari segala sesuatunya itu melalui komunitas-komunitas media sosial," katanya, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (3/10/2025).

AKBP Herman melanjutkan, WFT atau Bjorka melakukan aksi peretasan sejak 2020.

Ia menyasar data nasabah untuk kemudian melakukan pemerasan terhadap sebuah bank.

Akan tetapi, bank tersebut tidak menggubris hingga melaporkan kejadian ini ke polisi pada 17 April 2025 dengan nomor LP/B/2541/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

"Jadi motifnya untuk mencari uang. Segala sesuatu yang dikerjakan sementara yang kita temukan adalah untuk mencari uang," urainya.

Penyidikan kasus ini dilakukan sejak Februari 2020.

Semua bermula saat WFT menggunakan akun X @Bjorkanesia mengklaim sudah meretas 4,9 juta data nasabah bank.

Ia juga mengirim mengirimkan pesan ke akun resmi bank terkait peretasan.

"Niat daripada pelaku adalah sebenarnya untuk melakukan pemerasan terhadap bank swasta," kata AKBP Herman. 

(Tribunnews.com/Rakli/Reynas Abdila/Endra Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved