Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Jenderal Polisi Dominasi Kemendagri: Menteri, Wamen, hingga Sekjen

Akhmad Wiyagus mengikuti jejak Jenderal Tito Karnavian dan Komjen Tomsi Tohir masuk Kemendagri

|
Editor: Ari Maryadi
Humas Polri
JENDERAL POLISI - Kolase jenderal polisi di Kemendagri. Jenderal Tito Karnavian, Akhmad Wiyagus, dan Komjen Tomsi Tohir masuk Kemendagri 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Tiga jenderal polisi menjabat di Kementerian Dalam Negeri.

Mulai dari menteri, wakil menteri, hingga sekretaris jenderal.

Terbaru ada nama Komisaris Jenderal Akhmad Wiyagus dilantik jadi Wakil Menteri Dalam Negeri.

Ia mengikuti jejak Jenderal Tito Karnavian dan Komjen Tomsi Tohir.

Jenderal Tito Karnavian menjabat Mendagri sejak era Jokowi dan dipercaya kembali di era Prabowo.

Saat di kepolisian, Jenderal Tito Karnavian menjabat Kapolri tahun 2016 sampai 2019.

Ia pernah jadi atas Komisaris Jenderal Akhmad Wiyagus dan Komjen Tomsi Tohir di Polri.

Sementara Komjen Tomsi Tohir menjabat Sekjen Kemendagri.

Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat di Istana Negara Jakarta, Pada Rabu (8/10/2025).

Mereka yang dilantik yakni Komjen Pol Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) dan juga dr. Benjamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa dengan dilantiknya Wiyagus maka jumlah Wamendagri bertambah nenjadi tiga orang.

Dua Wamendagri yang sudah ada yakni Ribka Haluk dan Bima Arya.

"Jadi hari ini Bapak Presiden mengambil keputusan untuk mengangkat Bapak Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri yang ini artinya ada penambahan satu wamen di Kementerian Dalam Negeri," kata Prasetyo usai pelantikan.

Menurut Prasetyo, negara Indonesia cukup besar dengan 514 Kabupaten dan juga 38 Provinsi.

Dengan adanya tambahan satu Wamendagri diharapkan dapat memastikan pembangunan di setiap daerah berjalan dengan baik.

"Maka Bapak Presiden merasa perlu memberikan tambahan kekuatan di Kementerian Dalam Negeri dengan mengangkat satu Wakil Menteri Dalam Negeri," katanya.

Hal yang sama disampaikan Prasetyo terkait bertambahnya Wamenkes yakni dr. Benjamin Paulus Octavianus. Sebelumnya ada satu Wamenkes yang sudah menjabat yakni Dante Saksono Harbuwono.

Menurut Prasetyo ditambahnya Wamenkes, karena tugas di Kementerian Kesehatan begitu besar dan berat.

"Termasuk juga untuk membantu memastikan beberapa masalah yang terjadi di Badan Gizi Nasional, maka Presiden memutuskan mengangkat dan menambah satu Wakil Menteri di Kementerian Kesehatan," pungkasnya.

Berikut profil ketiganya

1 Tito Karnavian

Muhammad Tito Karnavian[1] (lahir 26 Oktober 1964) adalah seorang politikus dan tokoh kepolisian Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia sejak tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Sebagai seorang perwira tinggipolisi, dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-23.[2] Pada 5 November 2024 Tito Karnavian juga diangkat oleh Presiden Prabowo menjadi Wakil Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Biografi
Kehidupan awal
Muhammad Tito Karnavian yang lahir di Palembang, memiliki darah campuran Jawa dan Sumatera. Ayah Tito bernama Drs. Achmad Saleh terlahir dari Bapaknya bernama Saleh Mualim arek Surabaya, yang pernah tinggal di Jalan Wonorejo.[3]Semasa muda Kakek Tito pernah nyantri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur dan menjadi murid pendiri NU Hadratusyech KH Hasyim Asy'ari. Keluarga besar dari garis Ayah Tito yang di Surabaya kini banyak tinggal dan menetap di Kota Malang Jawa Timur.

Dari Surabaya, Saleh Mualim merantau ke Sumatera Selatan dan menikah dengan istrinya yang berasal dari Suku Lahat Sumsel dan melahirkan Achmad Saleh. Ayah Tito, Achmad Saleh menikah dengan Kordiah yang berasal dari suku Ogan/Baturaja Sumsel.[4] Keduanya dikaruniai tiga anak anak kandung: Prof. Dr. Diah Natalisa, Jenderal Pol (P) Prof Muhammad Tito Karnavian, PhD dan Dr. dr. Iwan Dakota, Spesialis Jantung.

Tito Karnavian mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987 karena gratis dan tidak ingin membebankan biaya orang tuanya. Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakartatahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.[5]

Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ditempuh di Sekolah Xaverius, kemudian sekolah menengah atas ditempuh di SMA Negeri 2 Palembang. Tatkala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang ia jalani lulus, mulai dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Keempatnya lulus, tapi yang dipilih adalah AKABRI, terutama Akademi Kepolisian.

Prestasi
Saat masih menyandang pangkat AKBP, dia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Pangkatnya dinaikkan, dan dirinya menerima penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol. Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan yang lainnya.[6]

Tito juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top. Atas prestasi ini, pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri. Kariernya terus menanjak, dan dirinya sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Pada tanggal 14 Maret 2016, dia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.

Menjadi Kapolri
Pada tanggal 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR-RI, yang isinya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang akan segera pensiun. Komisi III DPR-RI menyetujui usulan ini dalam sidang paripurna mereka yang digelar pada awal bulan Juli 2016. Tito resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 13 Juli 2016.[7]

2. Akhmad Wiyagus

Akhmad Wiyagus (lahir 23 September 1967) adalah purnawirawan Polri yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri Indonesia sejak 8 Oktober 2025.[1] Sebelum resmi pensiun pada 30 September 2025, ia menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri dan dilantik pada 5 Agustus 2025, menggantikan Syahar Diantono.

Akhmad Wiyagus pernah mendapatkan penghargaan Hoegeng Awards 2022 kategori Polisi Berintegritas dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-76.[2]

Riwayat Pendidikan
Pendidikan Umum
Akhmad Wiyagus menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri 2 Tasikmalaya pada 1983 dan sekolah menengah atas (SMA) di SMA Negeri 3 Tasikmalaya pada tahun 1986.

Pendidikan Kepolisian
Wiyagus adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia(Akabri) atau sekarang Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK (2000), dan LEMHANNAS (2017).

3. Tomsi Tohir Balaw

Tomsi Tohir Balaw (lahir 30 Januari 1969) adalah seorang perwira tinggi Polriyang sejak 11 Februari 2025 mengemban amanat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri.

Tomsi Tohir, lulusan Akpol 1990 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelumnya ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved