Pertimbangan Pramono Anung Tolak Jadi Gubernur DKI Jakarta 2 Periode
Masa jabatannya sebagai gubernur akan menjadi penutup dari perjalanan panjangnya di dunia birokrasi dan politik.
TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ternyata hanya menaeget jadi Gubernur DKI Jakarta, satu periode.
Ia mengaku tidak berambisi untuk menjabat sebagai pemimpin Ibu Kota lebih dari satu periode.
Masa jabatannya sebagai gubernur akan menjadi penutup dari perjalanan panjangnya di dunia birokrasi dan politik.
Sudah 25 tahun Pramono berkecimpun di dunia birokrasi dan politik.
“Saya, target saya pengin jadi gubernur satu periode, tetapi saya memutuskan dan benar-benar satu periode dan berhenti,” ucap Pramono saat menjadi narasumber dalam acara Top Team Workshop Bank BTN di Ballroom Grand Hyatt Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Pramono sudah lebih dari dua dekade berkarier di pemerintahan dan politik.
Ia pernah menjadi anggota DPR, menjabat Sekretaris Kabinet di era Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, hingga akhirnya dipercaya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pramono menegaskan, dirinya tak memiliki niat untuk kembali mencalonkan diri dalam jabatan publik apa pun setelah masa jabatannya di Jakarta berakhir.
Ia menyebut tidak lagi memiliki beban politik atau target pribadi pada masa depan.
“Saya sudah menjadi pejabat terlalu lama banget, 25 tahun enggak pernah putus. Tambah lima tahun jadi gubernur sudah 30 tahun. Sudahlah,” ungkap Pramono.
Pramono memastikan akan tetap bekerja hingga masa jabatannya berakhir.
Ia menargetkan sejumlah program prioritas, terutama program peninggalan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya bisa diselesaikan.
“Saya sebagai gubernur ingin menyelesaikan persoalan-persoalan gubernur sebelumnya yang tidak selesai," kata Pramono.
"Termasuk Kampung Bayam, termasuk di mana-mana lah karena saya enggak punya beban,” ungkap Pramono.
Tak punya musuh
Pramono Anung mengaku tidak memiliki musuh sepanjang karier politiknya.
Ia klaim sosok yang bisa bekerja sama dengan siapa pun, tanpa memandang latar belakang politik atau pandangan pribadi.
“Pasti teman-teman sekalian merasa bahwa saya dianggap orang yang tidak punya musuh. Memang tidak punya musuh karena saya bisa bekerja dengan siapa saja,” ucap Pramono .
Pramono mengungkapkan, prinsip itu ia pegang sejak awal menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ia menegaskan tidak pernah membeda-bedakan siapa yang mendukung atau tidak mendukungnya saat pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Bahkan ada beberapa pejabat di balai kota yang secara terbuka campaign, tidak memilih saya pun tidak apa-apa. Saya akan pakai yang bersangkutan tetap bekerja pada posisinya. Padahal ini pejabat di eselon dua,” ungkap Pramono.
Menurut Pramono, pemimpin yang baik harus mampu menjaga kekompakan tim dan mengedepankan kerja sama tim di atas segala perbedaan.
Ia menilai, kekuatan sebuah organisasi justru lahir dari kemampuan bekerja sama lintas pandangan.
Pramono juga menegaskan, sejak awal menjabat, ia tidak membawa satu pun Aparatur Sipil Negara (ASN) dari luar lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk menempati jabatan strategis. (Tribun-timur.com/ Kompas.com )
Politisi Sulsel Badaruddin Picunang Masuk Pengurus DPP PSI Pernah Coba Dongkel Tommy Soeharto |
![]() |
---|
Sosok Bebizie Anggota Dewan Liburan ke Eropa saat Gaji dan Tunjangan Berpolemik, Dulu Biduan |
![]() |
---|
Daftar 4 Gubernur Kinerja Buruk Versi Generasi Muda, 2 Orang Dekat Jokowi |
![]() |
---|
Daftar 5 Gubernur Terbaik di Indonesia, Sulsel Termasuk? |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Ganjar Pranowo Saingan Pramono Anung, Hadir di Pengadilan Tipikor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.