Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Briptu Danang Setiawan Bukan Supir Rantis Lindas Ojol Affan Namun Tetap Disanksi, Ini Perbuatannya

Meski  Briptu Danang Setiawan bukan pengemudi rantis, ia tetap disanksi atas tewasnya Affan Kurniawan.

Editor: Sakinah Sudin
Media Hub Polri
DANANG SETIAWAN DISANKSI - Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago menyampaikan keputusan Majelis Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) yang menjatuhkan putusan berupa sanksi etika dan administratif kepada Briptu Danang Setiawan. Danang disebut lalai, mengakibatkan ojol Affan Kurniawan tewas. 

Awal Mula

Kerusuhan terjadi setelah aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI berlanjut hingga Kamis malam.

Di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Tanah Abang, Jakarta Pusat, massa bergerak ke arah GBK dan melakukan perusakan serta pembakaran di beberapa titik.

Saat polisi melepaskan tembakan peringatan, massa kocar-kacir ke arah Hotel Fairmont.

Konsentrasi massa terpecah menjadi dua kelompok: satu di sekitar Hotel Fairmont, dan kelompok lain terdorong ke arah Patal Senayan.

Polisi, dipimpin oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, terus berupaya membubarkan massa.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar GBK belum sepenuhnya kondusif.

melakukan perlawanan saat polisi memaksa mereka mundur menuju Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Polisi berulang kali menembakkan gas air mata, sedangkan massa terus melempari mereka dengan batu. 

Beberapa anggota polisi harus mundur karena angin menerbangkan gas air mata ke arah mereka.

Seorang warga, Hendra, menceritakan bahwa kerusuhan dimulai pada pukul 14.00 WIB.

Menurutnya, massa anarkis mengambil alih aksi demonstrasi yang sebelumnya diikuti oleh buruh.

Massa ini sempat menguasai Slipi, Palmerah, sebelum polisi memukul mundur mereka ke arah Petamburan. Sebagian massa juga melarikan diri ke Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan Pasar Palmerah, di mana mereka juga menyerang polisi.

Di Pejompongan, massa menduduki jalan raya dan menutup akses kendaraan.

Mereka bahkan duduk di trotoar di dekat Markas Polsek Metro Tanah Abang untuk menghindari tembakan gas air mata. Setiap kali dilempari batu, polisi membalas dengan tembakan gas air mata untuk meredakan kerusuhan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved