Purbaya Blak-blakan Ungkap Subsidi Energi Masih Dinikmati Orang Mampu, Ini Contohnya
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bongkar fakta distribusi subsidi energi. Subsidi energi belum ideal.
Contohnya, untuk Pertalite, masyarakat hanya membayar Rp10.000 per liter dari harga keekonomian Rp11.700.
Artinya, APBN menanggung Rp1.700 per liter atau sekitar 15 persen.
Hal serupa terjadi pada solar dan LPG 3 kg.
Harga solar yang dibayar masyarakat sebesar Rp6.800 per liter, padahal harga keekonomiannya Rp11.950.
Negara menanggung Rp5.150 per liter atau sekitar 43 persen.
Sementara untuk LPG 3 kg, subsidi bahkan mencapai 70 persen dari harga keekonomian.
“Pola serupa terjadi pada listrik, solar, dan minyak tanah. Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” kata Purbaya.
Namun, ia mengingatkan bahwa distribusi subsidi energi saat ini masih belum tepat sasaran.
Subsidi masih dinikmati oleh masyarakat kelas atas.
“Ke depan, kita akan terus berusaha agar subsidi dan kompensasi lebih tepat sasaran dan lebih berkeadilan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pagu subsidi dan kompensasi dalam APBN 2025 mencapai Rp498,8 triliun.
Hingga Agustus, realisasinya baru menyentuh Rp218 triliun atau sekitar 43,7 persen dari total pagu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Mengenal 'Makassar Berjasa' Program Pemkot Makassar Bikin Pekerja Terlindungi BPJS Ketenangakerjaan |
![]() |
---|
Layani 3.151 Porsi per Hari, Dapur MBG Bontoramba Jeneponto Ajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi |
![]() |
---|
Kabar terbaru Misri Teman Kencan Kompol Yogi di Vila, Tersangka Kasus Brigadir Nurhadi |
![]() |
---|
Daftar Cicilan KUR BRI Rp1 Juta, Rp50 Juta, dan Rp100 Juta, Bunga Rendah |
![]() |
---|
Setelah Hapus Tantiem, Prabowo Libatkan KPK dan Kejagung Usut Pejabat Rakus Rugikan BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.