Eko Patrio Tak Dipecat dari PAN, Zulhas Beri Jabatan Mentereng
Meski demikian, statusnya di partai tempat ia bernaung, Partai Amanat Nasional (PAN), tidak berubah.
TRIBUN-TIMUR.COM - Politikus sekaligus seniman, Eko Patrio, dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah aksinya berjoget dalam sidang tahunan MPR memicu kemarahan publik.
Tindakan Eko dinilai tidak menunjukkan empati terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang tengah mengalami kesulitan.
Meski demikian, statusnya di partai tempat ia bernaung, Partai Amanat Nasional (PAN), tidak berubah.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas memberi jabatan mentereng.
Eko Hendro Purnomo, nama lengkapnya, masih memegang jabatan strategis sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN.
Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Umum PAN, Eddy Soeparno, menanggapi dinamika politik yang berkembang saat ini.
Eko Hendro Purnomo, lebih dikenal dengan nama Eko Patrio, adalah seorang seniman dan politikus senior di Indonesia.
Ia lahir di Jakarta pada 30 Desember 1970.
Sebelum terjun ke dunia politik, Eko dikenal luas sebagai seorang pelawak, presenter, dan produser yang sukses.
Bersama Parto dan Akri, ia mendirikan grup lawak legendaris Patrio yang tenar lewat acara televisi Ngelaba.
Karier politiknya dimulai pada tahun 2009 ketika ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PAN, mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VIII.
Dapil Jawa Timur VIII mencakup Kabupaten Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk dan Kota Madiun - Mojokerto.
Ia kembali terpilih pada pemilu berikutnya dan terus aktif di dunia politik hingga saat ini.
"Sekjen PAN masih Eko Patrio. Jadi Sekjen PAN namanya Eko Patrio," katanya saat melakukan kunjung kerja ke kota Palembang, Jumat (12/9/2025).
Menurut Eddy, Eko hanya dinonaktifkan sebagai wakil rakyat.
Namun di partai tetap diberikan kepercayaan sesuai hasil Kongres PAN 2024 silam.
"Kan hanya di DPR dinonaktifkan," ucapnya.
Ditambahkan Wakil Ketua MPR RI ini, pasca demo mahasiswa dan masyarakat yang menyampaikan aspirasinya selama ini ke DPR, pastinya pihaknya menghormati ruang demokrasi.
"Tentunya kita menghormati ruang demokrasi seluas- luasnya, dan pemerintah tidak anti kritik, sehingga kita buka ruang demokrasi termasuk saat unjuk rasa sekalipun sesuai koridor hukum yang ditetapkan," paparnya.
Mantan Sekjen PAN ini, melihat mahasiswa dan masyarakat, yang menyampaikan aspirasinya selama ini, memiliki kejernihan dalam pandangan baik dalam unjuk rasa sekalipun, untuk bisa diperjuangkan pemerintah.
"Meski terkadang terjadi hal- hal tak diinginkan, tapi masih terjaga semuanya dalam koridor hukum, dan aspirasi masyarakat tetap akan diperjuangkan," tandasnya.
Diketahui sejumlah partai politik memutuskan menonaktifkan kadernya dari Fraksi DPR buntut pernyataan dan tindakan kontroversial yang memicu amarah publik.
Partai Nasdem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
PAN menonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya.
Sementara, Golkar menonaktifkan Adies Kadir.
Langkah ini diambil setelah gelombang unjuk rasa besar-besaran terjadi sejak 25 Agustus 2025.
Aksi massa dipicu kekecewaan terhadap sejumlah anggota DPR yang dinilai tidak sensitif, mulai dari berjoget di tengah kesulitan rakyat hingga membela tunjangan ratusan juta rupiah
Kondisi Eko Patrio Usai Rumah Dijarah & Dinonaktifkan dari DPR RI: Tenangkan Diri dengan Keluarga
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Putri Zulkifli Hasan, akhirnya buka suara mengenai kondisi terkini dua kader PAN yang tengah menjadi sorotan publik, yakni Eko Hendro Purnomo atau yang akrab disapa Eko Patrio, serta Surya Utama atau lebih dikenal dengan nama Uya Kuya.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Putri menegaskan bahwa meskipun keduanya tengah menghadapi masa sulit usai dinonaktifkan dari jabatan sebagai anggota DPR RI, kondisi kesehatan mereka tetap baik dan terjaga.
Ia menambahkan, saat ini Eko Patrio dan Uya Kuya lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, sembari menenangkan diri dari hiruk pikuk pemberitaan yang menyoroti kasus mereka.
"Alhamdulillah sehat, banyak berkumpul dengan keluarga untuk menenangkan diri," tutur Putri dengan nada menekankan bahwa keduanya mencoba menghadapi keadaan ini dengan tenang.
Lebih jauh, Putri juga memberikan gambaran mengenai aktivitas keseharian Uya Kuya setelah tidak lagi menjalankan tugas kedewanannya.
"Yang saya tau Mas Uya juga sedang merawat ibu dan mertuanya serta mencari kucing-kucingnya yang hilang," ungkapnya, menyinggung sisi humanis dari sosok Uya yang tetap memprioritaskan keluarga dan hal-hal kecil dalam hidupnya.Terkait keputusan penonaktifan Eko Patrio dan Uya Kuya dari keanggotaan DPR, Putri Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Fraksi PAN menghormati penuh langkah tersebut.
Menurutnya, sikap ini diambil demi menjaga marwah partai sekaligus menghormati keputusan pimpinan yang menilai ada hal-hal yang perlu ditegakkan secara disiplin.
Selain itu, Putri juga menegaskan bahwa Fraksi PAN telah mengajukan usulan agar keduanya tidak lagi memperoleh tunjangan, gaji, maupun fasilitas lain yang selama ini melekat pada jabatan anggota DPR.
"Kami sudah mengajukan untuk anggota DPR yang nonaktif untuk tidak mendapatkan gaji, tunjangan serta fasilitas lain yang melekat pada anggota DPR. Kita hormati prosesnya," jelasnya, menegaskan komitmen partai dalam menegakkan aturan internal.
Surat resmi penonaktifan terhadap Eko Patrio dan Uya Kuya sendiri ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, bersama Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.
Keputusan tersebut menunjukkan bahwa langkah yang diambil partai bukanlah keputusan sepihak atau emosional, melainkan hasil dari pertimbangan pimpinan tertinggi partai.
Keduanya dinonaktifkan karena sikap serta pernyataan publik yang dinilai menyinggung hati masyarakat dan berpotensi memperkeruh suasana di tengah situasi yang sedang sensitif.
Fraksi PAN pun menegaskan bahwa keputusan ini tidak hanya soal individu, melainkan bentuk tanggung jawab moral partai terhadap rakyat.
Dengan demikian, meski Eko Patrio dan Uya Kuya masih tetap sehat serta mendapat dukungan keluarga, konsekuensi politik dari tindakan mereka harus tetap dijalankan sesuai aturan yang berlaku.
Eko Patrio Sedih
Saat Uya Kuya bersedih kucingnya ikut dijarah, kondisi hal yang sama juga ditampilkan komedian sekaligus politisi Eko Patrio.
Eko Patrio mengungkapkan kerinduan terhadap salah satu kucing miliknya, River yang diduga menjadi sasaran penjarahan massa beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan di Instagram, Eko Patrio membagikan video momen kucing miliknya itu dijarah sama halnya dengan hewan peliharaan Uya Kuya.
Beberapa momen River turut diunggah oleh Eko Patrio yang menluaokan kerinduannya terhadap kucing kesayangannya itu.
“Aku kangen kamuu River,” tulis Eko Patrio disertai emotikon nangis di Instagram cerita miliknya, Selasa (2/9/2025).
Eko juga mengunggah kembali informasi dari temannya untuk mengembalikan kucing tersebut.
“Siapa pun yang mengambil kucing milik Eko Patrio dan Uya Kuya tolong segera dikembalikan,” tulis keterangan postingan tersebut.
Sahroni Lapor Polisi
Berbeda dengan keduanya, politisi sekaligus pengusaha Ahmad Sahroni mengambil langkah tegas.
Sahroni secara resmi melaporkan kasus penjarahan rumahnya ke pihak kepolisian.
Ia menegaskan bahwa insiden ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena sudah masuk ranah hukum, apalagi beberapa barang mewah miliknya senilai miliaran rupiah ikut raib.
Laporan tersebut kini tengah ditindaklanjuti aparat untuk mengusut dalang penjarahan.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi, membenarkan adanya laporan itu.
Ia mengatakan laporan itu diajukan kuasa hukum Sahroni ke Polres Metro Jakarta Utara.
"Sudah (dilaporkan)" katanya, Selasa (2/9/2025), dilansir Kompas.com.
Meski demikian, Maryati mengungkapkan kasus penjarahan rumah Sahroni akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
"Laporan di Polres dan penanganan kasusnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya," ungkap dia.
Respons Nafa Urbach
Respons berbeda ditampilkan Nafa Urbach, sebab rumah yang dijarahnya merupakan rumah kontrakan.
Aktor senior Zack Lee yang juga mantan suami Nafa Urbach sempat panik dan minta pertolongan agar sahabatnya tersebut melihat rumah kontrakannya.
Zack Lee sendiri saat kejadian tidak berada di rumah, begitu juga dengan Nafa Urbach.
Rumah tersebut ternyata bukan rumah milik Nafa Urbach, rumah itu rumah sewa yang dikontrak oleh Zack Lee.
Hal tersebut diungkap sahabat Zack Lee dan Nafa Urbach, Rama.
Diceritakan Rama, awalnya ia sudah tahu bahwa di Minggu malam itu gerombolan massa tak dikenal sedang mengincar rumah Nafa untuk dijarah.
"Sebenarnya kan saya di discovery tinggalnya, warga sempat ketakutan karena infonya kan enggak jelas dikira Nafa tinggal di discovery. Saya diam aja kan saya yang tahu juga di sini, takut bocor," pungkas Rama dilansir dari tayangan Youtube Hype, Senin (1/9/2025).
Mengira situasi aman, Rama pun tidur pada Minggu dini hari.
Ternyata di momen itu penjarahan terjadi di rumah kontrakan Zack Lee.
Rama pun terkejut saat ditelepon oleh Zack Lee sembari curhat.
"Jam 3 saya tidur. Tahu-tahu pagi-pagi Zack telepon bilang 'bro tolongin bro lihatin ini, (Rumah) dijarah juga'," imbuh Rama.
(TribunNewsmaker.com)(TribunSumsel.com)(TribunnewsBogor.com)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Profil Hilman Latief Petinggi Kemenag Era Yaqut Ikut Diperiksa Kasus Korupsi Kuota Haji |
![]() |
---|
Polemik Jalan Perumahan Subsidi di Maros Berakhir, Balai Kereta Api Buka Akses Alternatif |
![]() |
---|
Menteri PKP: Wajo Layak Jadi Contoh Penanganan Kawasan Kumuh, Gelontorkan Rp20,61 Miliar |
![]() |
---|
Warga Laporkan Dugaan Korupsi Rudenim Makassar ke Kejari Gowa |
![]() |
---|
Enaknya Jadi Pimpinan DPRD Sinjai: Sewa Rumah Rp4,3 Juta / Bulan, Tunjangan Rp13,6 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.