Sosok Susilo Wonowidjojo Pemilik PT Gudang Garam, Hanya Setahun Laba Tergerus
Penyebabnya beragam, dari daya beli masyarakat melemah, kenaikan cukai, hingga maraknya peredaran rokok ilegal.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Susilo Wonowidjojo pemilik PT Gudang Garam Tbk.
Kini PT Gudang Garam dikabarkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
PT Gudang Garam PHK massal kini ramai di media sosial. Video-video beredar.
Susilo merupakan pendiri dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang merupakan raksasa rokok kretek dengan pengaruh besar di dalam maupun luar negeri.
Kejayaan PT Gudang Garam Tbk (kode emiten: GGRM) bisa dibilang sudah mulai redup.
Hal ini bisa dilihat dari kinerja keuangannya.
Penjualan rokok turun.
Penyebabnya beragam, dari daya beli masyarakat melemah, kenaikan cukai, hingga maraknya peredaran rokok ilegal.
Meski tidak sampai merugi, performa keuangannya terjun bebas.
Misalnya saja pada 2023, perseroan masih mampu meraup laba bersih hingga Rp5,32 triliun.
Namun, hanya setahun berselang, angka tersebut anjlok tajam menjadi Rp980,8 miliar pada 2024, tergerus lebih dari 80 persen.
Kondisi makin memprihatinkan pada 2025.
Dalam laporan kinerja semester I, laba Gudang Garam hanya tersisa Rp117 miliar.
Padahal, selama lebih dari satu dekade, perusahaan selalu mencatat laba bersih di atas Rp5 triliun.
Selama puluhan tahun, Gudang Garam dikenal sebagai pemain besar di industri rokok nasional yang nyaris tak tergoyahkan.
Di masa keemasannya, GGRM masuk jajaran emiten paling cuan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sosok Susilo Wonowidjojo
Pemilik kendali PT Gudang Garam Tbk ternyata tak lain adalah Keluarga Wonowidjojo.
Melalui perusahaan investasi mereka, PT Suryaduta Investama, keluarga ini menggenggam mayoritas saham produsen rokok legendaris asal Kediri tersebut.
Berdasarkan situs resmi perusahaan dan BEI, PT Suryaduta Investama memegang 69,29 persen saham Gudang Garam, sehingga otomatis menjadi pengendali utama emiten berkode GGRM itu.
Perusahaan investasi ini berstatus sebagai induk usaha (holding company), dengan Susilo Wonowidjojo tercatat sebagai pemegang saham utamanya.
Gudang Garam sendiri memiliki sejarah panjang.
Didirikan pada 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan ini kini diteruskan oleh generasi kedua, yakni Rachman Halim, sang putra pertama.
Rachman Halim kemudian meninggal pada 27 Juli 2008.
Tampuk kepemimpinan kemudian diwariskan ke adiknya, yakni Susilo Wonowidjojo sampai hari ini. Sang adik sebenarnya sudah menjabat direksi sejak 1976.
Susilo Wonowidjojo sendiri menjadi langganan daftar orang terkaya di Indonesia.
Pada 2024, kekayaannya ditaksir Forbes mencapai 2,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 46 triliun.
Di era Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam kemudian aktif berekspansi ke bisnis non-rokok.
Perusahaan ini kemudian melebarkan sauap dengan mendirikan PT Surya Kerta Agung yang menggarap bisnis jalan tol.
Tak sampai di situ, melalui anak usahanya yang lain, PT Surya Dhoho Investama (SDHI), Gudang Garam membangun Bandara Dhoho Kediri yang belakangan sampai hari ini masih sepi penerbangan.
Gudang Garam sejatinya memiliki anak cucu perusahaan yang bisnisnya cukup beragam.
Hampir semua entitas perusahaan milik Gudang Garam memiliki nama depan Surya yang identik dengan nama pendiri perusahaan.
Mengutip laporan keuangan konsolidasi GGRM, beberapa perusahaan anak dan afiliasi antara lain PT Surya Pamenan (industri kertas), PT Surya Air (transportasi udara), PT Surya Abadi Semesta (peralatan keselamatan kerja), dan PT Surya Inti Tembakau (pengolahan tembakau).
Perusahaan lainnya yakni PT Prime Galaxi Ltd (jasa transportasi), PT Surya Dhoho Investama (bandara), dan PT Surya Madistrindo yang memiliki anak usaha hingga 16 perusahaan.
Profil Susilo Wonowidjojo
Susilo lahir dari keluarga pendiri perusahaan.
Ia menapaki karier dari bawah hingga akhirnya memimpin bisnis keluarga setelah wafatnya sang kakak, Rachman Halim.
Di bawah kepemimpinannya, Gudang Garam tidak hanya fokus pada industri tembakau, tetapi juga merambah ke sektor lain.
Ada infrastruktur, agribisnis, hingga pariwisata, menjadikannya konglomerasi dengan kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia.
Sosok Susilo kerap disebut sebagai wirausahawan yang gigih, inovatif, dan mampu menjaga warisan keluarga sekaligus membawa perusahaan ke level yang lebih modern dan beragam.
Lalu, seperti apa sepak terjang dari Susilo Wonowidjojo? Intip informasi selengkapnya, dilansir dari laman Gudang Garam.
Awal Kehidupan & Pendidikan
Nama: Susilo Wonowidjojo
Lahir: Kediri, Jawa Timur, 18 November 1956
Asal keluarga: Keturunan Tionghoa dari Fujian, China; orang tuanya, Surya Wonowidjojo dan Tan Siok Tjien, adalah pendiri Gudang Garam.
Susilo ditanamkan nilai kerja keras sejak kecil, yaitu membantu usaha keluarga sejak SMA hingga memasuki jajaran pimpinan perusahaan.
Jejak Karier di Gudang Garam
1976: Menapak karier sebagai Direktur di PT Gudang Garam
1990: Diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur
2002: Memperkenalkan rokok kretek mild sebagi inovasi penting untuk memperluas jangkauan pasar produk
2009: Menjadi Presiden Direktur menggantikan kakaknya, Rachman Halim, setelah wafat pada 2008.
Diversifikasi Bisnis Gudang Garam
Meski core business-nya tetap rokok, Gudang Garam kini merambah berbagai sektor lain.
Beberapa langkah besarnya:
Jalan Tol – lewat PT Surya Kerta Agung.
Bandara Dhoho Kediri – dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI).
Transportasi Udara – melalui PT Surya Air.
Kertas & Tembakau – lewat PT Surya Pamenan dan PT Surya Inti Tembakau.
Distribusi Rokok – lewat PT Surya Madistrindo, yang punya 16 anak perusahaan.
Meski bandara Dhoho Kediri sudah beroperasi, aktivitas penerbangannya masih sepi.
Namun, langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Gudang Garam dalam melakukan diversifikasi usaha.
Awal Mula Rumor PHK Karyawan PT Gudang Garam dan Bantahan Manajemen
Belum lama ini, beredar luas kabar di media sosial soal pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan PT Gudang Garam Tbk. Isu ini berembus dari salah satu pabrik yang dioperasikan mitra perusahaan.
Di media sosial, kabar PT Gudang Garam PHK karyawan terjadi di perusahaan mitra Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur. Untuk diketahui saja, dalam proses produksi rokok, perusahaan asal Kediri ini memang menggandeng sejumlah perusahaan pihak ketiga.
Dalam sebuah video pendek, suasana perpisahan para pekerja perusahaan mitra yang terdampak PHK menyebar luas dan memicu gelombang keprihatinan publik.
Narasi dalam video viral ini menggambarkan perasaan sedih para pekerja yang sudah puluhan tahun bekerja, namun kemudian harus berhenti bekerja. Tampak juga para pekerja dalam video saling menguatkan dalam acara perpisahan tersebut.
PHK karyawan PT Gudang Garam dibantah
PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban yang menjadi mitra di Tuban, membantah kabar PHK tersebut.
Menurut manajemen, video yang viral itu tidak terjadi di perusahaan mereka.
"Sampai dengan saat ini, di pabrik Tuban tidak ada PHK atau sejenisnya," kata Adib Musyafa saat dikonfirmasi, dikutip pada Minggu (6/9/2025).
Pihaknya juga mengaku kaget mengetahui adanya pemberitaan PHK karyawan Gudang Garam di Tuban yang bersumber dari media sosial. Ia bilang, operasional perusahaan masih berjalan seperti biasa.
"Saya juga bingung kok ada berita PHK massal karyawan Gudang Garam di Tuban. Padahal, kami di Pabrik Tuban tidak ada PHK karyawan," beber Adib.
Setop pembelian tembakau
Sebelum ramai soal isu PHK karyawan PT Gudang Garam, perusahaan asal Kediri ini memang dikabarkan tengah mengalami masa sulit.
Akibat penjualan rokok yang terus mengalami penurunan, memaksa Gudang Garam menghentikan pembelian komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Temanggung selama puluhan tahun dikenal sebagai daerah penghasil tembakau besar di Indonesia, sekaligus menjadi penyuplai utama bahan baku industri besar rokok Tanah Air.
Kabarnya, alasan Gudang Garam berhenti menyerap panen tembakau Temanggung, adalah karena stok tembakau yang sudah menumpuk di gudang perusahaan.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Temanggung, Siyamin, membenarkan bahwa Gudang Garam sudah tidak membeli tembakau petani di daerahnya. Bahkan menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak setahun lalu.
"Gudang Garam sudah tidak ambil tembakau dari Temanggung sejak tahun lalu, itu pun petani tidak masalah," ungkap Siyamin dikutip dari KONTAN, pada 21 Juni 2025 lalu.
Ia membeberkan, ada beberapa alasan Gudang Garam berhenti menghentikan pembelian tembakau petani Temanggung. Penyebab pertama adalah stok yang masih melimpah.
Alasan lainnya yakni karena mengalami penurunan omset penjualan rokok. Penyebab terakhir adalah karena tingkat produksinya yang mengalami penurunan.
"Itu beberapa macam versi ya, katanya satu, kan GG (Gudang Garam) mengalami penurunan omzet. Kedua, tingkat penjualan dan produksinya yang rokok itu mengalami penurunan juga," beber Siyamin.
Keterangan dari pihak Gudang Garam itu didapatkannnya saat ia bersama beberapa pejabat Kabupaten Temanggung, termasuk Bupati Temanggung, melakukan kunjungan langsung ke Kediri yang jadi pusat produksi Gudang Garam.
"Nah, sampai kalau sampai hari ini katanya stok tembakau Temanggung masih ada. Ini kemarin mengadakan visit ke Kediri, stoknya masih banyak, itu kan alasan dari pihak pabrikan," jelas Siyamin. (*)
Susilo Wonowidjojo
Sosok Susilo Wonowidjojo
Gudang Garam
Surya
rokok Surya
PT Gudang Garam PHK massal
Profil Susilo Wonowidjojo
Perjalanan PT Gudang Garam Pabrik Rokok Ternama Kini Diisukan PHK Massal |
![]() |
---|
Aliansi Badar Unjuk Rasa di DPRD Palopo Hari Ini, Polisi Siagakan 365 Personel |
![]() |
---|
Daftar 12 Tunjangan Anggota DPR RI Capai Rp50 Juta Per Bulan, Prabowo Minta Hapus |
![]() |
---|
Heboh Kata Tolol, Surya Paloh Nonaktifkan Ahmad Sahroni dari Anggota DPR RI |
![]() |
---|
Rencana Surya Paloh Beri Jabatan Wakil Ketua Komisi III ke Rusdi Masse Terbaca |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.