Sosok Jenderal Hantu Laut Marinir Freddy Ardianzah, Bantah Anggota TNI Bikin Rusuh di Jakarta
Freddy Ardianzah membantah kabar yang menyebut anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) ditangkap Brimob Polri
TRIBUN-TIMUR.COM- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah membantah kabar yang menyebut anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) ditangkap Brimob Polri karena menjadi provokator dalam aksi demonstrasi di Jakarta.
TNI menegaskan informasi tersebut hoaks dan hanya framing negatif untuk membenturkan TNI dan Polri.
Kapuspen TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan bahwa sosok yang disebut adalah Mayor SS, anggota BAIS yang memang bertugas memantau aksi di sekitar DPR RI pada 30 Agustus.
Saat terpisah dari timnya, Mayor SS sempat berinteraksi dengan personel Brimob dan menunjukkan kartu tugasnya.
Setelah klarifikasi, identitas dikembalikan dan tidak ada penangkapan yang terjadi.
TNI juga merinci kronologi pergerakan pasukan Brimob dan posisi Mayor SS saat pengendalian massa di kawasan Pejompongan.
Freddy menegaskan bahwa Mayor SS tidak pernah ditangkap maupun berperan sebagai provokator.
Baca juga: Gedung DPRD Sulsel-Makassar Dibakar, Guru Besar Unhas: Konsekuensi Ditanggung Bersama
Selain isu BAIS, TNI juga membantah beberapa kabar lain yang beredar di media sosial, antara lain:
Pratu Handika Novaldo di Sumsel yang disebut diamankan Brimob saat rusuh di DPRD Sumsel.
TNI memastikan itu hanya kesalahpahaman, dan Brimob sudah menyampaikan permintaan maaf.
Seorang pria di DPRD Sumut yang mengaku anggota TNI.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ia warga sipil bernama Fajri Buhang.
Seorang pelajar 16 tahun di Ternate yang dituding sebagai provokator dari TNI.
Polisi menegaskan ia bukan anggota TNI.
Pria berinisial M di Bogor yang mengaku diperintah anak anggota TNI menyerang Markas Brimob. Keterangan itu terbukti rekayasa.
Freddy memastikan hingga kini tidak ada prajurit TNI yang ditangkap Polri.
Ia menekankan bahwa TNI dan Polri tetap solid serta terus bersinergi menjaga keamanan nasional di tengah situasi unjuk rasa.
Sosok Freddy Ardianzah
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto resmi menunjuk Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI.
Bersamaan dengan jabatan barunya, Freddy mendapat kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal (Mayjen).
Mutasi tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep 1102/VIII/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Freddy menggantikan Mayjen Kristomei Sianturi yang dipromosikan menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XXI/Raden Inten.
Sementara posisi Wakil Kapuspen TNI yang ditinggalkan Freddy akan diisi oleh Kolonel Arh Osmar Silalahi.
Freddy bukan sosok baru dalam dunia komunikasi publik TNI.
Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah adalah pasukan elite dari marinir.
Pasukan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) adalah salah satu korps tempur utama dalam jajaran TNI, khususnya TNI AL.
Korps ini berperan sebagai pasukan pendarat amfibi, pengendali wilayah pesisir, serta kekuatan strategis yang siap digerakkan untuk operasi militer maupun operasi selain perang.
Freddy Ardianzah adalah lulusan Akademi Angkatan Laut 1998 dari kecabangan Intai Amfibi (Taifib).
Selama bertugas di TNI AL, Brigjen TNI Mar Freddy Ardianzah sudah menduduki sejumlah posisi penting.
Ia pernah bertugas sebagai Danbrigif 1 Marinir.
Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-44 ini dikenal saat pandemi Covid-19 melalui kreasinya membuat serial film pendek Super Marines.
Serial tersebut hadir sebagai media edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan dan larangan mudik.
Kreativitas Freddy bersama timnya membuahkan empat seri film Super Marines yang meraih apresiasi tinggi.
Karya pertama mereka bahkan menyabet Juara 1 dan Juara Favorit dalam ajang Apresiasi Presiden Joko Widodo pada HUT ke-75 RI yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dengan rekam jejak tersebut, penunjukan Freddy sebagai Kapuspen TNI dinilai tepat. Ia diharapkan menghadirkan pola komunikasi yang lebih modern, inovatif, dan dekat dengan masyarakat, sekaligus memperkuat citra TNI serta menjaga kepercayaan publik terhadap institusi militer.(*)
Gedung DPRD Sulsel-Makassar Dibakar, Guru Besar Unhas: Konsekuensi Ditanggung Bersama |
![]() |
---|
Sosok Calon Pemain Naturalisasi Bakal Geser Posisi Rizky Ridho di Timnas Indonesia, Main Wolfsburg |
![]() |
---|
Brimob: Ngapain di Sini Kalau Tak Ikut Demo? Mayor SS: Maaf Lagi Tugas, 4 Beda BAIS TNI dan BIN |
![]() |
---|
Rekam Jejak Kombes Alfian Nurrizal Umumkan 12 Tersangka Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya, Akpol 2000 |
![]() |
---|
Inilah Jasa Kompol Cosmas Polisi Dipecat Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol, Pernah Ditembak di Poso |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.