Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reaksi Kapolda Sulsel Pertama Kali Lihat Kondisi DPRD Makassar, Polisi Akhirnya Turun ke TKP

Jenderal bintang dua itu didampingi enam pejabat utama Polda Sulsel berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol).

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
KAPOLDA SULSEl - Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono mengecek olah TKP kebakaran Gedung DPRD Kota Makassar, Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Senin (1/9/2025).  

"Dari Polri sendiri itu kita akan menurunkan 1.323 personel. Itu kekuatan khusus Kota Makassar dari Polrestabes Makassar yang akan diback-up oleh Polda Sulawesi Selatan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Rusdi, pengamanan juga nantinya akan diback-up oleh Kodam XIV Hasanuddin.

"InsyAllah hari-hari kedepan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, damai selalu," ucapnya.

Saat ditanya wartawan terkait alasan tidak adanya polisi yang mengawal unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025) malam, mantan Kapolda Jambi ini, enggan berkomentar banyak.

"Semua ada, kita ada, dan kami diback-up oleh pangdam," singkatnya.

Begitu juga saat ditanya wartawan terkait langkah yang akan diambil terkait kerusuhan mengakibatkan dua gedung DPRD di Kota Makassar, terbakar.

"Anda lihat saja nanti, hasil dari kami kerja. Oke," ucapnya.

Pada Jumat (29/8/2025), unjuk rasa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung di tiga titik.

Masing-masing depan Kampus Unhas Jl Perintis Kemerdekaan, depan Kampus UMI Jl Urip Sumoharjo dan depan Kampus UNM Jl AP Pettarani.

Unjuk rasa berlangsung hingga malam hari itu, diwarnai aksi blokade jalan.

Utamanya depan kampus UMI dan UNM.

Selain itu, dalam momen tersebut dua gedung perwakilan rakyat daerah tingkat I dan II terbakar.

Kedua gedung itu, DPRD Kota Makassar dan DPRD Sulawesi Selatan.

Tidak hanya menghanguskan gedung, kebakaran juga menghanguskan 68 mobil dan belasan motor di pekarangan gedung DPRD Kota Makassar.

Bahkan, peristiwa itu mengakibatkan tiga korban meninggal dunia.

Masing-masing, Staf Humas dan Protokol DPRD Kota Makassar Muh Akbar Basri (26), Staf Fraksi PDIP DPRD Kota Makassar, Sarinawati (25) dan Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah Saiful Akbar (46).

Satu korban lainnya, yang dikabarkan dikeroyok massa akibat dituduh intel, Rusmadiansyah juga meninggal dunia keesokan harinya.

Rusmadiansyah sendiri diketahui merupakan driver ojek online, yang saat kejadian berada di Jl Urip Sumoharjo, lokasi pendemo menutup jalan.

TNI amankan demo di Makassar

Ratusan personel TNI dikerahkan untuk meredam kericuhan yang meluas di Kota Makassar, pada  Jumat (29/8/2025) malam.

Kehadiran aparat militer membuat situasi di beberapa titik mulai berangsur kondusif.

Informasi yang diterima Kompas.com menyebutkan, pasukan dari Batalyon Arhanud 4/AAY Makassar diturunkan untuk mengamankan objek vital, yakni Gedung DPRD Sulsel dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel.

Sebanyak dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) dikerahkan, ditambah dua peleton perbantuan dari TNI AU.

“Ada dua SSK kita kerahkan, alhamdulillah beberapa titik sudah aman,” kata salah satu perwira TNI.

Dilansir dari Tribun Makassar, Sekitar pukul 23.00 Wita, satu truk pasukan Marinir Lantamal VI Makassar tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan.

Dari video yang beredar, kedatangan Marinir disambut massa.

Mereka terlihat bersalaman dan berpelukan. Di sisi lain, polisi masih tak nampak sejak demo berlangsung sore tadi.

Kericuhan Meluas

Sebelumnya, situasi Kota Makassar sempat memanas. Massa merangsek ke sejumlah kantor pemerintahan, termasuk DPRD Kota Makassar, DPRD Sulsel, hingga Kejati Sulsel.

Sekitar pukul 22.00 Wita, kendaraan yang terparkir di halaman kantor DPRD Kota Makassar dibakar.

Api membesar hingga membakar sebagian gedung, membuat para pejabat yang tengah rapat dievakuasi. Bahkan ada 3 staf yang melompat dari lantai 4 untuk menghindari kobaran api.

Aksi serupa juga terjadi di halaman Kejati Sulsel, di mana massa membakar dua mobil milik pejabat kejaksaan.

Pantauan, sejak sore hingga malam hari, tidak terlihat aparat kepolisian mengawal aksi di titik-titik kericuhan.

Hal ini membuat massa leluasa melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas.

Aksi di Makassar merupakan bagian dari gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah menuntut keadilan atas tewasnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved