Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uya Kuya Ngaku Tak Setuju Gaji dan Tunjangan DPR Dinaikkan Usai Rumah Dijarah

Rumah Uya Kuya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, sebelumnya dijarah massa buntut keresahan masyarakat. 

Editor: Ansar
Tribunnews.com/ Reynas Abdila/ Tangkap layar Instagram @king_uyakuya
UYA KUYA - Kondisi terkini kediaman Anggota DPR RI nonaktif Surya Utama alias Uya Kuya kberantakan setelah terjadi aksi penjarahan di Jalan Statistik No 1F, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). Uya Kuya meminta maaf dan membantah dirinya tak kabur ke luar negeri. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota DPR RI Uya Kuya akhirnya menanggapi kenaikan gaji dan tunjangan anggota dewan.

Isu kenaikan gaji dan tunjangan DPR belakangan ini menuai kritik masyarakat.

Rumah Uya Kuya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, sebelumnya dijarah massa buntut keresahan masyarakat. 

Tak hanya itu, Uya juga dinonaktifkan sementara dari Fraksi Partai PAN.

Menanggapi polemik kenaikan gaji DPR, Uya Kuya menegaskan dirinya tidak setuju.

"Kalau ditanya sama saya, saya nggak setuju. Dan tidak tepat loh itu dilakukan. Tapi setahu saya ya, sepengetahuan saya, selama beberapa bulan saya dilantik menjadi anggota DPR, wacana untuk menaikkan gaji tuh saya tidak pernah dengar," kata Uya Kuya dikutip Tribunnews.com dari YouTube Intens Investigasi, Senin (1/9/2025).

Lebih lanjut, Uya Kuya mendukung evaluasi bahkan penurunan tunjangan DPR RI jika itu menjadi tuntutan masyarakat.

"Kalau memang tunjangan yang melekat pada anggota DPR RI itu memang harus dievaluasi, harus diturunkan atau apapun itu disesuaikan, saya ikut, saya dukung, saya support," ucap Uya.

"Itu kan tuntutan masyarakat. Silakan saja dan yang jelas, seorang DPR RI itu kita bicara bukan membicarakan tunjangan atau gaji. Tapi tanggung jawabnya, apa yang harus dia lakukan sama masyarakatnya," sambungnya.

Menurutnya terpenting bukanlah berapa besar gaji atau tunjangan yang diterima oleh anggota DPR, melainkan menjalankan tanggungjawabnya sebagai wakil rakyat.

Dengan demikian ia memastikan pengurangan tunjangan sekalipun tidak akan memengaruhi kinerjanya di DPR.

"Insyaallah enggak. Insyaallah aman, Insya Allah," kata dia.

Semoga Apa yang Kalian Ambil Bermanfaat

Rumah Uya Kuya menjadi korban penjarahan pada Sabtu-Minggu (30-31/8/2025), dini hari.

Dalam video yang beredar, sejumlah orang tampak mengangkut berbagai macam barang mulai dari kursi, meja, lemari, televisi, peralatan elektronik, hingga pakaian.

 Bahkan, kucing peliharaan Uya Kuya turut digondol.

Rumah yang berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur itu kini dalam kondisi berantakan.

Meja makan tampak rusak, lemari terbalik, dan banyak pecahan kaca yang berserakan di lantai. 

Mengetahui rumahnya dijarah, kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku sudah ikhlas.

Namun, ia merasa sedih karena kucingnya juga ikut diambil. 

Legislator yang berasal dari dapil DKI Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, serta WNI di luar negeri itu, berharap ada yang menemukan kucingnya. 

"Satu lagi kucingku yang dicuri kemarin. Kalau ada yang menemukan," pintanya.

Tak berhenti sampai di sini, Uya Kuya juga berharap, barang-barang yang sudah diambil dapat bermanfaat.

"Semoga apa yang kalian ambil bermanfaat buat kalian," tulis Uya Kuya dalam unggahan melalui akun Instagram-nya.

Suami dari Astrid Khairunisha itu, me-repost video dari sebuah akun yang memperlihatkan kondisi rumahnya.

Dalam video tersebut, beberapa orang berada di dalam rumah Uya Kuya yang baru 10 bulan menjadi wakil rakyat itu. 

Beberapa tampak memvideokan kondisi dan kerusakan yang ada di rumah berkelir putih itu. Begitu juga di lantai atas rumah Uya Kuya yang telihat porak-poranda.

Baju dan perabotan tampak berserakan. Terlihat pula sejumlah coretan di dinding rumah tersebut sebagai kemarahan massa kepada politisi 50 tahun itu.

Selain me-report video kondisi rumahnya, Uya Kuya yang telah dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini, juga mengunggah ulang postingan-postingan yang menyebut tentang kebaikan dan kontribusinya selama ini.

Terlebih saat menjadi anggota dewan. Salah satunya saat membantu pemulangan jenazah TKI ilegal yang meninggal di Kamboja, beberapa waktu yang lalu.

 Kala itu, Uya Kuya menyebut, membantu pemulangan jenazah PMI yang meninggal di luar negeri adalah bagian dari tugasnya sebagai Anggota Komisi IX DPR RI sekaligus wujud kepeduliannya sebagai aktivis kemanusiaan.

Diketahui, ksi penjarahan ini merupakan serangkaian protes publik terhadap isu kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI sejak 25 Agustus 2025.

Kemudian, puncaknya pada 28 Agustus terjadi insiden seorang driver ojek online, Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi berlangsung.

Selain Uya Kuya, rumah anggota DPR RI non-aktif Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menjadi sasaran penjarahan.

Uya Kuya Minta Maaf

Uya Kuya ditemani Astrid Kuya usai dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029, ditemui di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2024) (Tribunnews.com/Bayu)
Sebelum rumahnya dijarah, Uya Kuya sempat mengutarakan permintaan maafnya atas masalah yang terjadi belakangan ini lewat video yang ini diunggah Instagram. 

"Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia, atas apa yang terjadi berapa hari terakhir ini, atas apa yang saya lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja," ujar Uya Kuya.

Uya Kuya juga secara gamblang mengakui dampak dari tindakannya. 

"Kami memahami bahwa apa yang terjadi ini mengakibatkan luka yang mendalam bagi rakyat Indonesia, terutama korban yang harus gugur dan terluka akibat bentrokan-bentrokan yang terjadi," ucapnya.

Mantan presenter dan penyanyi ini, juga menegaskan bahwa tidak ada sedikitpun niat darinya untuk menciptakan kegaduhan.

"Tidak ada sedikit pun niat dari kami untuk membuat suasana ini menjadi gaduh," sambungnya.

Uya Kuya berjanji akan lebih berhati-hati dalam bertindak di masa mendatang. 

Ia pun memohon kesempatan untuk membuktikan komitmennya dalam menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI.

"Tapi janji saya dari hati saya yang paling dalam, saya akan lebih berhati-hati lagi dalam bersikap, bertindak, bersungguh-sungguh untuk mewakili rakyat Indonesia sebagai anggota DPR RI. Beri saya kesempatan sekali lagi untuk berbuat lebih baik lagi, lebih maksimal lagi dibanding apa yang sudah saya lakukan selama ini," janjinya.

"Saya minta maaf sedalam-dalamnya sekali lagi dari hati saya yang paling dalam. Mudah-mudahan ke depannya ini menjadi introspeksi yang sangat berarti buat saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai anggota DPR RI dan memiliki tanggung jawab kepada masyarakat Indonesia khususnya di depan saya dan juga seluruh Indonesia. Saya akan melakukan yang terbaik. Beri saya kesempatan, terima kasih," imbuhnya.

Lalu, tindakan Uya Kuya seperti apa yang membuatnya jadi sorotan?

Tak lain karena aksinya bersama sejumlah anggota DPR termasuk Eko Patrio yang berjoget di ruang sidang tahunan MPR RI. Aksi ini menuai kritik dari sejumlah pengamat.

Uya sempat membela diri dengan menyebut dirinya adalah artis sekaligus politisi. Namun pernyataannya dianggap meremehkan lembaga legislatif.

Puncaknya, PAN menonaktifkan Uya Kuya sebagai anggota DPR RI per 1 September 2025.

"DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).

Saat di DPR RI, Uya Kuya ditempatkan di Komisi IX dengan lingkup tugas di bidang Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved