Krisis Air Bersih Maros
100 Miliar untuk Air Bersih, Pemkab Maros Ajukan Pinjaman ke PT SMI
Pemkab Maros ajukan pinjaman Rp100 miliar untuk atasi krisis air bersih. Dana difokuskan pada penguatan instalasi PDAM agar distribusi lebih merata.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Chaidir menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen serius menyelesaikan persoalan air bersih selama ini menjadi keluhan utama masyarakat.
“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat Maros mendapatkan akses air bersih yang layak. Ini kebutuhan mendasar seiring pertumbuhan wilayah,” tutupnya.
Anggota DPRD Maros, Arie Anugerah, memaparkan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2026 dalam Ranperda APBD awalnya sebesar Rp1,398 triliun dan bertambah Rp2,5 miliar selama pembahasan.
Total menjadi Rp1,400 triliun.
Jumlah ini menurun dibandingkan APBD 2025 tercatat Rp1,6 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri dari PAD Rp375,9 miliar dan Pendapatan Transfer Rp1,024 triliun.
Komponen PAD mencakup Pajak Daerah Rp242,4 miliar.
Retribusi Rp23,6 miliar.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Rp11 miliar.
Lain-lain PAD yang Sah Rp98,7 miliar.
Belanja Daerah 2026 juga mengalami perubahan.
Anggaran belanja sebelum pembahasan Rp1,496 triliun bertambah Rp2,5 miliar sehingga total menjadi Rp1,499 triliun.
Belanja Operasi turun dari Rp1,115 triliun menjadi Rp1,103 triliun.
Sedangkan Belanja Modal naik dari Rp229,3 miliar menjadi Rp248,6 miliar.
Selain itu, Belanja Tidak Terduga dicatat Rp7 miliar dan Belanja Transfer Rp139,4 miliar.
Penerimaan Pembiayaan Tahun 2026 sebesar Rp100 miliar berasal dari rencana pinjaman daerah.
Pengeluaran Pembiayaan Rp1,5 miliar dialokasikan untuk cicilan pokok utang jatuh tempo.
Pembiayaan Netto tercatat Rp98,5 miliar. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-23-maros.jpg)