Run Way Run Ajang Edukasi Bahaya Laser dan Layangan Dekat Bandara
Run Way Run 2025 digelar AirNav Indonesia. Target 3.000 peserta, sekaligus kampanye keselamatan penerbangan.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Sekitar 3.000 orang ditargetkan ikut ajang Run Way Run 2025 yang digelar Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia).
Kegiatan ini digelar bertepatan Hari Penerbangan Sipil Internasional, 7 Desember 2025.
Ketua Panitia Run Way Run 2025, Resta Arga Santosa, mengatakan kegiatan dikemas dalam konsep fun run sebagai sarana silaturahmi antara AirNav dan masyarakat.
“Konsepnya adalah fun run, wadah silaturahmi AirNav Indonesia dengan masyarakat. Karena itu, kami membuka kategori untuk umum, baik single maupun family, dengan jarak tempuh yang bervariasi,” katanya, Minggu (26/10/2025).
Kategori yang disiapkan yaitu 2 kilometer untuk Family, serta 5 kilometer dan 10 kilometer untuk kategori Single.
Start dan finish dipusatkan di kawasan Benteng Fort Rotterdam Makassar.
Hingga kini, sekitar 50 persen dari target peserta telah mendaftar melalui situs resmi www.runwayrunmks.com.
"Untuk biaya pendaftaran, panitia mematok harga Rp300 ribu untuk 2K, Rp190 ribu untuk 5K, dan Rp235 ribu untuk 10K," sebutnya.
Panitia juga menawarkan promo bundling hasil kerja sama dengan sejumlah mitra, seperti Swiss-Belhotel Makassar.
“Ada paket bundling yang mencakup kamar hotel sekaligus slot lari,” tambahnya.
Kampanye Keselamatan Penerbangan
Pengarah Event Run Way Run 2025, Wahyu Heri Wibawa, menyebut kegiatan terakhir digelar pada 2020.
Selain menggiatkan olahraga lari, kegiatan ini juga menjadi bagian dari kampanye keselamatan penerbangan (safety campaign) yang rutin dilakukan AirNav.
“Sebagai penyedia layanan navigasi penerbangan, AirNav memiliki tanggung jawab memberikan edukasi kepada masyarakat terkait keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tindakan sederhana seperti tidak menembakkan laser ke langit, tidak menerbangkan drone atau balon udara tanpa izin, serta tidak bermain layangan di sekitar bandara, merupakan bentuk dukungan terhadap keselamatan penerbangan nasional.
“Masyarakat masih banyak yang belum menyadari bahwa kegiatan yang dianggap sepele, seperti main layang-layang di dekat bandara atau menyalakan laser, bisa sangat berbahaya bagi pesawat,” tegasnya.
Menurutnya, gangguan kecil bisa berdampak fatal dan mengancam keselamatan penumpang.
"Kita tidak tahu, di dalam pesawat itu bisa saja ada kawan kita atau kerabat dan sanak family kita,” imbuhnya. (*)
| Tiket Pesawat Turun, Bandara Sultan Hasanuddin Beri Diskon Hingga 50 Persen Mulai 22 Desember |
|
|---|
| Tarif Turun 50 Persen untuk Penumpang Domestik di 37 Bandara, Berlaku hingga 2026 |
|
|---|
| Tren Penumpang Bandara Arung Palakka Meningkat, Rute Bone–Kendari Paling Diminati |
|
|---|
| Promosikan Wisata Lutra, Bupati Andi Abdullah Rahim: Ke Masamba Naik Pesawat, Gratis Makan Kapurung |
|
|---|
| Tiap 3,5 Menit di Bandara Makassar Ada 1 Penerbangan, Airport Tersibuk di Indonesia Timur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.