Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kebakaran Rumah Panggung di Sambueja Maros, 28 Gram Emas dan Gabah Ikut Hangus

Diduga kuat api berasal dari stopkontak atau colokan listrik yang meledak di atas kasur. Pemilik Rumah, Habo mengatakan tiga orang di dalam rumah

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
KEBAKARAN RUMAH - Satu unit rumah panggung di Dusun Tanalompoa, Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros ludes kebakaran, Kamis (25/9/2025). Pemicu kebakaran diduga korsleting listrik di stopkontak. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Satu unit rumah panggung di Dusun Tanalompoa, Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan hangus kebakaran, Kamis (25/9/2025).

Api muncul pertama kali dari kamar, pukul 09.00 Wita.

Diduga kuat api berasal dari stopkontak atau colokan listrik yang meledak di atas kasur.

Pemilik Rumah, Habo mengatakan ada tiga orang di dalam rumah saat kejadian.

Ketiganya berhasil dievakuasi sebelum api membesar.

“Ada mertua saya juga yang berusia 105 dan 95 tahun yang tidak bisa bergerak karena lumpuh dan anak saya yang berhasil dievakuasi,” bebernya saat ditemui Tribun Timur.

Ia menyebutkan kerugian atas kejadian ini diperkirakan mencapai Rp100 juta.

“Ada emas 28 gram dan gabah empat karung yang ikut hangus dan rumah panggung yang hangus total, perkiraan kerugian Rp100 juta,” imbuhnya.

Mendapat laporan kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Maros langsung menurunkan tiga unit armada.

Sebanyak 21 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi.

Kepala Dinas Damkar Maros, Jufri, mengatakan proses pemadaman berlangsung kurang lebih satu jam.

“Laporan masuk pukul 09.26 Wita, armada tiba di lokasi sekitar pukul 09.36 Wita, dan pemadaman dimulai pukul 09.38 Wita,” jelasnya.

Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.31 Wita. Setelah itu, petugas melanjutkan pendinginan guna memastikan api benar-benar padam.

Jufri menjelaskan, rumah panggung tersebut terbakar habis dengan luas area 13x7 meter.

“Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Taksiran kerugian mencapai Rp100 juta,” terangnya.

Meski harta benda tidak dapat diselamatkan seluruhnya, petugas berhasil mengevakuasi beberapa barang seperti rak piring, lemari, kasur, dan pakaian.

Usai kebakaran, Jufri mengimbau seluruh warga Maros agar lebih berhati-hati terhadap instalasi listrik di rumah masing-masing.

Ia juga meminta warga untuk segera melaporkan bila terjadi kebakaran sekecil apapun agar petugas bisa cepat melakukan penanganan.

“Korsleting listrik masih menjadi penyebab utama kebakaran rumah. Kami harap warga rutin mengecek kondisi kabel dan peralatan listrik agar tidak terjadi lagi hal serupa,” pesannya. 

Tentang Kecamatan Simbang

Kecamatan Simbang terletak di bagian tengah kabupaten dan memiliki peran strategis.

Kecamatan Simbang memiliki luas sekitar 105,31 kilometer per segi.

Wilayahnya sebagian besar merupakan dataran rendah, meskipun ada beberapa bagian yang berupa dataran tinggi.

Batas Wilayah:

-Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Bantimurung.

-Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Tanralili.

-Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Turikale dan Kecamatan Mandai.

-Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Cenrana.

 Kecamatan Simbang terdiri dari 6 desa, yaitu:

-Desa Bonto Tallasa

-Desa Jenetaesa (pusat pemerintahan kecamatan)

-Desa Samangki

-Desa Sambueja

-Desa Simbang

-Desa Tanete

Demografi

Penduduk Kecamatan Simbang mayoritas adalah suku Bugis dan Makassar. 

Mata pencaharian utama penduduknya adalah di sektor pertanian, dengan lahan sawah yang cukup luas.

Pariwisata

Kecamatan Simbang memiliki potensi wisata yang menarik, terutama karena berbatasan langsung dengan kawasan karst yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.

Beberapa tempat wisata yang bisa ditemukan di sekitar atau di dalam kecamatan ini antara lain:

-Taman Wisata Alam Bantimurung: Meskipun secara administratif Taman Nasional ini juga berada di kecamatan lain, beberapa bagiannya termasuk di Kecamatan Simbang.

-Agrowisata Bontolabbu: Menawarkan pengalaman memancing dan pemandangan sawah yang asri.

-Wisata Bulu Tinimbo: Menawarkan pemandangan desa dari puncak bukit.

-Desa Wisata Adat Tampalaka: Menawarkan pengalaman tradisi adat dan keindahan gua. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved