Demo Ojol Makassar
Ratusan Driver Ojol Demo Depan Kantor Gubernur Sulsel, Tidak Mau Jadi Pegawai Tetap
Salah satu poin utama demo driver ojol adalah keberatan jika diangkat jadi pegawai tetap.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terungkap penyebab ratusan driver ojol demi di depan kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (24/11/2025) siang.
Salah satu poin utama demo driver ojol adalah keberatan jika diangkat jadi pegawai tetap.
Selain itu, mereka juga menolak potongan 10 persen.
"Kalau terjadi potongan 10 persen, itu merugikan para mitra Ojol," kata Qadri ditemui di lokasi demo.
Potongan 10 persen menyebabkan pekerjaan jadi tidak fleksibel.
Mereka juga takut kurangnya promo hingga pembatasan gaji jam kerja.
"Karena kalau 10 persen kurang promo dan pekerjaan kami tidak fleksibel lagi. Kalau ini berlaku, ada pembatasan gaji jam kerja," sambungnya.
Di sisi lain kata dia, penerapan driver sebagai pegawai tetap akan membuat sejumlah driver repot dalam persyaratan berkas admistrasi.
"Banyak permintaannya kantor pasti, ijazah, pasti tamatan SMA, dan umur pasti diberlakukan 35 tahun ke atas itu tidak ada lagi mitra Ojol. Ini membatasi ruang gerak Ojol kasian. Sekarang sudah bagus," kata ayah dua orang anak ini.
Saat ini, potongan setiap pesanan yang diperoleh driver sebesar 20 persen.
Meski lebih besar kata dia, jumlah pendapatan driver cukup sebanding.
"Sekarang 20 persen tapi banyak promo, artinya kita banyak orderan. Kalau turun 10 persen, dimana perusahaan mau ambil promo," sebutnya.
Sebelum ke Kantor Gubernur Sulsel, pendemo driver ojek online ini juga berunjuk rasa di DPRD Sulsel, di kantor sementara mereka Dinas PU, Jl AP Pettarani.
Setelah dari kantor Gubernur Sulsel, rencananya mereka akan berunjuk rasa di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel.
Pantauan tribun, unjuk rasa diwarnai aksi bakar ban di depan gerbang masuk kantor orang nomor satu di Sulsel itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251124-Audiensi-Ojol.jpg)