Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tawuran di Beroangin

Polisi Usut Dugaan Persaingan Kartel Narkoba di Balik Tawuran Tak Berkesudahan di Utara Makassar

Kecurigaan ini muncul dan disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Setiadi Sulaksono saat konferensi pers.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
TAWURAN WARGA - Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto (tengah) didampingi Dirkrimum Kombes Pol Setiadi Sulaksono (kiri) Dansat Brimob yang juga Plh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Muhammad Ridwan (kanan) saat konferensi pers pelaku pembakaran 13 rumah akibat rusuh warga Kampung Sapiria versus Borta di Loby Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Senin (24/11/2025). Polisi mencurigai ada persaingan kartel narkoba dalam insiden tawuran antarwarga di Tallo, Makassar. 

Barang bukti senjata itu, dipajang bersama puluhan anak panah busur dan ketapel yang disita Satreskrim Polrestabes Makassar.

Keenam tersangka pembakaran 13 rumah saat tawuran terjadi, masing-masing berinisial RM (18), MR (18), AQ (17), SU (18), SP (20) dan FD (16).

Tersangka dikenakan pasal 187 ayat 1, Junto pasal 55 dan 56, dan pasal 170 ayat 1 KUHP. 

Dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 12 tahun.

Setiadi bersama Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto dan Dansat Brimob yang juga Plh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Muhammad Ridwan.

Perwira tiga melati itu, mengungkapkan adanya rumor persaingan jaringan atau kartel narkoba di balik tawuran kelompok warga utara kota berpenduduk 1,4 juta jiwa tersebut.

Rumor persaingan kartel narkoba itu dibeberkan Setiadi saat menjawab pertanyaan wartawan.

Yaitu, terkait tewasnya pelajar SMA berinisial MDJ (16) yang tertembak saat tawuran kelompok terjadi, Jumat (21/11/2025) dini hari.

MDJ ditemukan meninggal dunia tertembak peluru senapan angin di dada kiri saat berada di Jl Tinumbu Lorong 148.

Saat itu, terjadi tawuran kelompok warga setempat dengan warga Kampung Layang.

Jarak dari lokasi tawuran sebelumnya di Kampung Sapiria versus Borta, hanya sekitar 1-2 kilometer.

"Ini kalau saya lihat banyak faktor ya. Di samping, rumor bilang katanya adanya persaingan jaringan (bandar) narkoba di dalamnya," kata Setiadi Sulaksono menjawab pertanyaan wartawan ihwal pemicu bentrok yang terjadi tiga bulan terakhir itu.

Rumor persaingan jaringan narkoba di Utara kota ini, juga dikuatkan dengan kondisi ke enam tersangka pembakar rumah yang disebut Setiadi positif narkoba saat ditangkap.

"Ini rata-rata pemakai juga semua. Iya (positif), jadi mereka memang pada saat diambil keterangan, kelihatan sakau," ungkapnya mengenakan kemeja putih dengan pin warnah merah Reskrim di dada yang ditutupi jaket biru polos.

Selain itu, pada saat patroli gabungan TNI-Polri di wilayah rawan tawuran Kampung Sapiria dan Borta, petugas juga mengamankan lima orang warga yang diduga asik berpesta narkoba jenis sabu.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved