Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengelola MBG Diminta Fokus Distribusi, Bukan Produksi Bahan Pangan

Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Bulukumba, Edy Manaf, saat bertemu para pengelola dapur MBG.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
MBG BULUKUMBA - Wakil Bupati Bulukumba, A Edy Manaf (tengah) saat meluncurkan Dapur MBG di Tanete, Kecamatan Bulukumpa, pekan lalu. Pengelola MBG ajak petani tanam buah dan sayur 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengelola Dapur Menu Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, diminta untuk tidak menjadi produsen bahan menu.

Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Bulukumba, Edy Manaf, saat bertemu para pengelola dapur MBG.

Ia mengingatkan agar pengelola dapur tidak sekaligus menjadi peternak ayam potong, produsen telur, maupun petani sayur dan buah.

“Kalau semua jadi pengusaha, lalu ke mana petani dan peternak kita menjual ayam, telur, sayur, dan buahnya? Karena itu jangan jadi produsen bahan dapur MBG,” ujar Edy Manaf, Kamis (20/11/2025).

Menurutnya, program MBG bertujuan menyehatkan peserta didik sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak dan petani lokal.

Politisi PAN itu meminta agar masyarakat petani dan peternak diberi ruang untuk mengembangkan usaha mereka.

Ia juga mengajak warga Bulukumba memanfaatkan peluang tersebut agar bisa ikut sejahtera.

Menurutnya, kehadiran program MBG era Presiden Prabowo memberikan dampak gizi bagi anak sekaligus membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.

Terpisah, salah satu pengelola MBG, H Ilham Bahtiar, mengajak petani untuk lebih giat menanam komoditas yang dibutuhkan dapur MBG

Pasalnya, banyak dapur MBG masih harus membeli sayur dan buah dari luar daerah demi memenuhi standar gizi.

“Daerah kita subur. Cobalah petani menanam sayur dan buah yang dibutuhkan dapur,” ujar Ilham, pengelola MBG di Tanete, Kecamatan Bulukumpa.

Ia menilai banyak menu MBG yang cocok ditanam di Bulukumba.

Dengan adanya MBG, ia berharap kesejahteraan petani dapat meningkat karena memiliki pasar yang jelas.

Selama ini, banyak petani kesulitan menentukan ke mana harus menjual hasil panennya.

Namun, Ilham menekankan pentingnya kualitas produksi karena hasil pertanian tersebut akan dikonsumsi oleh siswa sebagai penunjang gizi mereka.

Ia menambahkan, kampungnya memiliki potensi besar, tanah subur, suhu sejuk sekitar 20 derajat Celsius, air melimpah, dan mampu menumbuhkan berbagai jenis tanaman mulai dari sayur mayur hingga padi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved