Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Bilqis Ramdhani, LBH Makassar: Bukan Penculikan Biasa

Polisi harus mengoptimalkan jaringan mereka. ada dugaan kuat eksploitasi dalam kasus ini karena korban masih anak-anak.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Ist
PENCULIKAN ANAK - Rekaman CCTV saat Bilqis ditangkap. Pengakuan orang tua Bilqis setelah anaknya ditangkap. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Koordinator Bidang Hak Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas LBH Makassar, Ambara Dewita Purnama, menegaskan polisi harus mengoptimalkan jaringan mereka.

Baik di Makassar maupun tingkat nasional, termasuk melibatkan UPTD PPA Sulsel dan UPTD PPA Makassar.

“Kasus ini bukan penculikan biasa. Pelaku harus dijerat dengan pasal perdagangan manusia,” katanya, Jumat (7/11/2025).

Ambara menambahkan, ada dugaan kuat eksploitasi dalam kasus ini karena korban masih anak-anak.

Ia mengaku belum menerima laporan dari orang tua korban maupun dari UPT PPA Makassar untuk pendampingan.

“Biasanya kami bekerja sama dengan PPA. Kalau diajak berkolaborasi, pasti LBH Makassar siap mendampingi,” ujarnya.

Suasana Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani sepi.

Area jogging dan tempat duduk biasanya ramai kini lengang.

Hanya beberapa orang berolahraga, sementara beberapa anak berlatih di mimbar taman didampingi walinya.

Pedagang kaki lima di sekitar lokasi juga tidak beraktivitas.

Suasana ramai justru terlihat di Kantor Dinas PUPR Sulsel yang tetap beroperasi seperti biasa.

Sudah lima hari Bilqis Ramdhani (4) terpisah dari orangtuanya.

Dwi ‘Dimas’ Nurmas (34), menunggu perkembangan kasus anaknya dari polisi, Jumat (7/11/2025).

Dimas melaporkan dugaan penculikan ke Mapolsek Panakkukang, Jl Pengayoman, Senin (3/11) lalu.

“Inikan kita menunggu info dari pihak berwajib dan tidak boleh dulu saya banyak komen,” katanya.

Ia khawatir dan hanya bisa berdoa sembari memohon bantuan polisi agar anaknya segera ditemukan.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana dan Kasi Humas AKP Wahiduddin belum memberi keterangan.

Belum Ditemukan

Sudah 120 jam sejak dinyatakan hilang, Bilqis Ramdhani, balita berusia empat tahun lima bulan, warga Jl Pelita Raya 2, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, belum ditemukan.

Bilqis hilang saat ikut ayahnya bermain tenis di Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Minggu (2/11).

Keesokan harinya, Senin (3/11), ayah Bilqis, Dimas, melapor kejadian itu ke Polsek Panakkukang.
Hingga kini, Dimas masih diliputi kekhawatiran.

Ia mengaku belum mendapat kabar terbaru dari pihak kepolisian mengenai keberadaan putrinya.

“Kita masih menunggu info dari pihak berwajib dan belum boleh banyak berkomentar. Kita berdoa saja, semoga pihak kepolisian bisa membantu,” katanya, Kamis (6/11).

Ia menambahkan, dirinya belum dapat memberikan keterangan detail karena masih menunggu hasil penyelidikan polisi.

“Belum ada kabar terbaru. Kekhawatiran kami besar, makanya kami tidak mau gegabah memberi informasi sebelum jelas,” ujarnya.

Terkait beredarnya video CCTV memperlihatkan perempuan membawa tiga anak di Jl Sungai Saddang Baru, Dimas membenarkan satu dari tiga anak dalam rekaman tersebut adalah Bilqis.

Namun, ia belum mengetahui apakah perempuan dalam video itu sudah ditangkap polisi atau belum.

“Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian. Kalau CCTV-nya memang benar, anak itu dibawa perempuan misterius. Tapi soal pelaku, belum ada kabar,” jelasnya.

Dimas membantah kabar beredar bahwa pelaku sudah ditangkap.

“Belum tahu, belum ada info dari polisi. Kita masih menunggu,” katanya.

Ia menegaskan, dirinya tidak pernah memberikan pernyataan bahwa pelaku telah ditangkap.

“Sebagai orang tua, kami belum menerima informasi apapun soal itu. Intinya, belum ada konfirmasi dari pihak berwajib,” tegasnya.

Dimas menceritakan awal mula putrinya hilang saat bermain di sekitar Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Makassar.

Saat itu, ia sedang berada di lapangan tenis yang tak jauh dari lokasi Bilqis bermain.

“Saya sedang melatih di lapangan tenis, anak saya main di pinggir lapangan. Sebelumnya masih bersama saya, tapi setelah izin mau main di sebelah, saya panggil lagi sudah tidak ada,” ujarnya.

Ia mengaku langsung mencari anaknya di sekitar taman, namun upaya itu tak membuahkan hasil.

Dimas kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Panakkukang keesokan harinya, Senin (3/11).

“Sudah empat hari anak saya hilang. Saya sudah melapor ke polisi dan dimintai keterangan,” katanya.

Dimas menegaskan bahwa tidak ada masalah dalam keluarganya yang berkaitan dengan hilangnya Bilqis.

“Tidak ada masalah keluarga, jadi saya yakin ini bukan karena itu,” tegasnya.

Ia berharap putrinya segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat.

“Kami mohon doa dan bantuan masyarakat. Kalau ada melihat anak kami, segera laporkan atau hubungi kami,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved