Masyarakat Toraja Protes Keras Candaan Komika Pandji Prawigaksono Soal Rambu Solo'
Dalam cuplikan itu, Pandji melontarkan materi stand-up dianggap menyinggung masyarakat Toraja.
Karena itu, ketika adat yang begitu dijaga ini dijadikan bahan candaan, rasa tersinggung masyarakat Toraja menjadi wajar dan beralasan.
Kemarahan publik Toraja pun tidak berhenti di media sosial.
Berbagai komunitas dan pemerhati budaya turut menyerukan permintaan maaf terbuka dari Pandji.
Mereka menilai, sebagai figur publik, Pandji punya tanggung jawab moral untuk berhati-hati dalam setiap pernyataannya. Terlebih yang menyentuh ranah identitas dan kebudayaan.
"Kami menuntut Pandji meminta maaf secara terbuka," kata Amson.
"Ini bukan hanya soal satu suku, tapi pelajaran bagi semua pihak agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain, sekalipun dalam konteks humor," ungkapnya lagi.
Menurutnya, humor seharusnya digunakan untuk membangun kesadaran, bukan memperkuat stereotip.
"Tidak semua hal bisa dijadikan bahan tertawaan. Bagi kami, ini bukan lucu, ini menyakitkan. Apalagi diucapkan oleh publik figur," ucapnya.
Pandji, yang selama ini dikenal lewat komedi cerdas dan kritik sosialnya, belum memberikan tanggapan resmi atas polemik tersebut.
Namun, desakan agar ia segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terus menguat di berbagai platform. (*)
| Anggota KPU RI Dua Kali Pakai Private Jet saat Berkunjung ke Sulsel, Kini Disanksi DKPP |
|
|---|
| Amelia Art Toraja Angkat Warisan Budaya Toraja Lewat Produk Kreatif Bersama JNE |
|
|---|
| Perempuan dan Pola Parenting Literasi Digital Keluarga |
|
|---|
| Siaga Banjir dan Longsor di Musim Hujan, BPBD Sulsel Sebarkan Buffer Stock |
|
|---|
| Lutim hingga Sinjai, Daftar 6 Kabupaten Sulsel Masuk Zona Kuning SPI KPK |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.