Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

'Memimpin Itu Tentang Hati' Kisah Isa, Ketua RT Batua Ubah Lorong Jadi Sumber Kehidupan

Meski tidak berlatar belakang birokrasi atau politik, Isa mampu menjadi figur pemersatu dan penggerak di lingkungannya.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
SOSOK RT - Isa, warga Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, membuktikan bahwa kepemimpinan bukan semata soal jabatan atau gender, melainkan soal ketulusan dan keberanian untuk membawa perubahan, Minggu (26/10/2025) Perempuan kelahiran Ujung Pandang, 22 Februari 1991, ini kini dipercaya sebagai Ketua RT 03/RW 05 sejak Maret 2025. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Isa, warga Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, membuktikan bahwa kepemimpinan bukan semata soal jabatan atau gender, melainkan soal ketulusan dan keberanian untuk membawa perubahan.

Perempuan kelahiran Ujung Pandang, 22 Februari 1991, ini kini dipercaya sebagai Ketua RT 03/RW 05 sejak Maret 2025.

Ia memimpin 49 kepala keluarga dengan total 433 jiwa di wilayahnya.

Meski tidak berlatar belakang birokrasi atau politik, Isa mampu menjadi figur pemersatu dan penggerak di lingkungannya.

Isa sehari-hari dikenal sebagai ibu rumah tangga yang juga berjualan makanan kecil.

Namun, di balik kesederhanaannya, ia memiliki semangat besar untuk mengubah wajah lorong tempat tinggalnya menjadi lingkungan yang hijau, bersih, dan produktif.

Begitu dipercaya menjadi ketua RT, Isa langsung menggagas program urban farming.

Ia memanfaatkan setiap lorong dan halaman rumah warga untuk menanam sayur dan buah-buahan.

Dari tomat, cabai, kangkung, hingga jeruk, tumbuh subur di sela-sela pemukiman padat.

Tak berhenti di situ, Isa juga memperkenalkan pengolahan sampah rumah tangga menjadi ekoenzim cairan alami hasil fermentasi limbah organik yang berguna untuk membersihkan saluran air dan menjaga kebersihan lingkungan.

Hasilnya, selain lingkungan menjadi lebih sehat, warga pun memperoleh manfaat ekonomi tambahan dari penjualan produk ekoenzim.

“Program ini bukan sekadar menanam dan membersihkan lorong. Kami ingin warga merasa memiliki lingkungan, peduli terhadap kebersihan, dan sadar akan pentingnya menjaga bumi dari rumah sendiri,” ujar Isa

Selain fokus pada lingkungan, Isa juga aktif membangun rasa aman dan kebersamaan di lingkungannya.

Ia kerap memimpin ronda malam bersama warga, memastikan keamanan tetap terjaga.

Meski wilayahnya tergolong aman, baginya, kebersamaan dan kewaspadaan adalah kunci menciptakan rasa nyaman.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved