Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tawuran di Kota Makassar

Tawuran Warga di Tallo Makassar, Munafri Arifuddin Tempatkan Brimob Hingga TNI di 4 Pos

Tawuran kelompok warga pecah di Jl Kandea 3, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (23/9/2025) malam.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/muslimin emba
MAKASSAR SIAGA- Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin didampingi Kapolrestabes Kombes Pol Arya Perdana dan Dandim 1408/BS Kolonel Inf Franki Susanto di lokasi tawuran Jl Kandea 3, Kecamatan Tallo, Makassar, Selasa (23/9/2025). Appi meminta agar semua perangkat pemerintah seperti TNI-Polri dan Satpol PP berjaga. (Dok. Tribun-Timur.com/Muslimin Emba) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR– Tawuran kelompok warga pecah di Jl Kandea 3, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2025) malam. 

Insiden itu menyebabkan lima rumah terbakar.

Kehadiran Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dengan kendaraan taktis Tambora berhasil memukul mundur pelaku tawuran.

Arya tampil di garis depan dengan rompi antipeluru dan helm tempur, memimpin langsung pasukannya.

Begitu massa bubar, Damkarmat Makassar bergerak masuk.

Api yang melalap lima rumah akhirnya dipadamkan setelah dua jam.

Saat pendinginan berlangsung, Dandim 1408/BS Kolonel Inf Franki Susanto tiba di lokasi, disusul Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi).

Baca juga: Imbas Tawuran Warga di Kandea Makassar 5 Rumah Terbakar

Appi langsung berkonsolidasi dengan Kapolrestabes dan Dandim.

Ia menegaskan perlunya pos pengamanan di empat titik rawan tawuran: Jl Kandea 3, Kampung Layang, Lembo, dan Jl Tinumbu Lorong 148.

“Harus segera dibangun pos. Di dalamnya ada Polisi, TNI, Brimob, dan Satpol PP. Tidak boleh tidak,” tegas Appi.

Instruksi itu disetujui Arya dan Franki.

Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi dan Danramil 02 Tallo pun diperintahkan segera berkoordinasi dengan Camat Tallo Ramli Lallo untuk menindaklanjutinya.

Appi mengaku prihatin dan meminta penguatan keamanan dimaksimalkan.

APPI TURUN TANGAN-Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berbincang dengan warga di utara Kota Makassar, Kecamatan Tallo, Selasa (23/9/2025). Ia memilih turun tangan soal tawuran antar warga yang terjadi beberapa kali ini.
APPI TURUN TANGAN-Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berbincang dengan warga di utara Kota Makassar, Kecamatan Tallo, Selasa (23/9/2025). Ia memilih turun tangan soal tawuran antar warga yang terjadi beberapa kali ini. (ISTIMEWA)

“Malam ini kita koordinasi dengan kepolisian, Kodim, Brimob, dan Satpol PP untuk posko penjagaan bersama,” ujarnya.

Soal lima rumah yang terbakar, Appi memastikan BPBD akan memberikan bantuan. 

“Pasti diberi bantuan. Ada lima rumah dan satu mobil terbakar. Tapi kita tunggu hasil investigasi pemadam kebakaran,” tambahnya.

Appi juga meminta pelaku tawuran ditindak tegas agar kejadian serupa tak terulang.

“Harus tegas, tidak boleh berulang ini,” pungkasnya.

Adapun tujuan pos pengamanan itu, kata Appi, untuk menghadirkan petugas keamanan secara cepat saat terjadi potensi tawuran di empat titik rawan.

Keempat titik rawan itu, Jl Kandea 3 Kelurahan Bunga Eja Beru, Kampung Layang, Lembo, dan Jl Tinumbu Lorong 148.

Akibat dari tawuran ini dua orang terluka akibat terkena busur panah; satu tertancap di leher, satu lagi di mata. 

Motor dan properti warga, termasuk motor ojol, dibakar dalam kejadian tawuran.

Tawuran antar kelompok di Jl Kandea, Kecamatan Tallo, Kota Makassar menyebabkan satu unit rumah terbakar, Selasa (23/9/2025) sore.

Tawuran itu diduga melibatkan kelompok warga Layang versus Lembo.

Jejak Konflik 36 Tahun di Tallo Makassar

Tawuran antar kelompok warga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dalam empat hari terakhir.

Bentrok melibatkan kelompok dari Layang, Jl Tinumbu Lorong 148, Lembo, dan Kandea Bunga Ejayya.

Akibatnya, sejumlah warga terluka.

Seorang perempuan muda terkena busur di leher, sementara seorang penjual ikan mengalami luka pada mata.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyebut konflik ini berakar panjang.

“Permasalahan antarwarga sudah sejak 1989. Api dalam sekam yang sewaktu-waktu membara,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Menurut Arya, bentrokan terjadi acak, mulai pagi hingga malam.

Pelaku memanfaatkan momen tanpa penjagaan polisi. Untuk meredam konflik, Polrestabes Makassar menurunkan 60 personel dalam dua shift.

Selain penjagaan, Arya juga menggelar safari subuh dan Ngopi Kamtibmas bersama warga.

Namun pendekatan persuasif belum efektif.

Tawuran tetap berulang, bahkan melibatkan anak-anak usia 12–14 tahun.

“Yang main ini anak-anak di bawah umur. Mereka gunakan anak panah, petasan, molotov, bahkan senapan angin,” kata Arya.

Ia menduga ada aktor intelektual di balik aksi tersebut.

“Petasan yang digunakan bernilai jutaan rupiah. Artinya ada yang membiayai,” tegasnya.

Polisi kini memetakan lokasi rawan dan mengidentifikasi pelaku.

Arya menegaskan pihaknya tidak akan mundur.

“Kami galang tokoh masyarakat, agama, dan adat untuk diskusi bersama. Kami tidak ingin ada korban berikutnya,” ucapnya.

Camat Tallo, Ramli Lallo, menambahkan konflik kembali mencuat sejak awal 2025 setelah sempat mereda pada 2024.

“Saya sudah beberapa kali fasilitasi mediasi. Tapi tawuran muncul lagi saat lokasi tidak dijaga,” jelasnya.

Ramli menyebut, dua motor warga ikut terbakar saat bentrokan subuh, Selasa pagi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved