Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dokumen FS Proyek RS Regional di Gowa dan Luwu Rampung, Lanjut Lelang Manajemen Konstruksi

Ardadi mengatakan pihaknya bersama tim Monev telah merampungkan finalisasi untuk studi kelayakan (FS) kedua RS regional baru tersebut

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Tribun-Timur.com/Faqih
RS REGIONAL - Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar saat dipotret di Kantor Gubernur Sulsel beberapa Waktu lalu. Dokumen Fisibility Studies RS Regional di Gowa dan Luwu telah rampung. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Babak baru pembangunan Rumah Sakit Regional di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dua rumah sakit baru akan dibangun Pemerintah Provinsi Sulsel.

Progresnya kini akan masuk ke tahap lelang Manajemen Konstruksi (MK).

Anggaran sekitar Rp 500 miliar disiapkan, masing-masing estimasinya Rp 250 miliar.

Rumah sakit tersebut akan dibangun di Bua, Luwu, dan di Malino, Gowa.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sulsel Ardadi mengatakan pihaknya bersama tim Monev telah merampungkan finalisasi untuk studi kelayakan (FS) kedua RS regional baru tersebut.

"Kemarin sebenarnya sudah masuk ke tahapan seminar akhir. Tapi layaknya sebuah karya kajian, tentu ada catatan-catatan dari tim Monev," ujar Ardadi di Makassar Kamis (11/9/2025).

Tim monev ini terdiri dari guru besar hingga ASN Pemprov.

RS Regional di Kabupaten Gowa akan berlokasi di Kecamatan Tinggimoncong.

Sementara satu RS Regioal lainnya di Desa Putih, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Titiknya dekat dengan Bandara Bua.

Hasil kajian sudah mengarah pada kelayakan dua lokasi itu. Meskipun masih ada rekomendasi penyempurnaan FS, misalnya penambahan lahan untuk RS di Malino.

Proyek disebutnya masih akan tetap berjalan, sedangkan penambahan lahan akan dibahas lebih lanjut guna peningkatan infrastruktur.

"Secara umum, rekomendasinya sudah layak untuk dua titik itu. Namun ada catatan-catatan penting untuk memperkaya kajian, terutama terkait perencanaan dan proyeksi kedepannya yang perlu ditambahkan. InsyaAllah, September ini semua sudah lengkap untuk kajian studi kelayakannya," ujar Ardadi.

Dokumen FS sudah menilai dari berbagai aspek. Diantaranya kelayakan segi sosial ekonomi, sumber daya manusia, kondisi geografis, aksesibilitas, serta kesesuaian lahan.

Termasuk juga status lahan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved