Proyek RS Regional Tak Tersentuh di APBD Perubahan
Lima paket proyek jalan telah dialokasikan hingga 2025, dan akan dilanjutkan dengan paket keenam di wilayah Luwu Raya pada 2026.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Proyek multiyears di Sulawesi Selatan dipastikan tidak mengalami perubahan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.
Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel, Muh Saleh, mengatakan alokasi proyek strategis seperti perbaikan jalan dan pembangunan rumah sakit regional tetap berjalan sesuai rencana.
"Proyek multiyears sudah melalui kesepakatan antara pimpinan DPRD dan gubernur. Saat ini sudah dalam proses lelang, jadi tidak bisa diubah kecuali terjadi force majeure," kata Muh Saleh saat ditemui di Kantor Dinas BMBK Sulsel, Selasa (9/9/2025).
Lima paket proyek jalan telah dialokasikan hingga 2025, dan akan dilanjutkan dengan paket keenam di wilayah Luwu Raya pada 2026.
Seluruh proyek dijalankan dengan skema multiyears, mencakup periode 2025 hingga 2027.
Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, menjelaskan skema multiyears dipilih karena kondisi fiskal daerah yang terbatas.
Menurutnya, pendekatan ini lebih efisien ketimbang proyek single-year.
"Jika dipaksakan single-year, anggaran tidak mencukupi dan bisa menimbulkan kecemburuan antardaerah. Skema multiyears memberi kepastian pengerjaan dan pemerataan pembangunan," ujarnya.
Proyek jalan juga dirancang menggunakan skema long segment dengan pola design and build, yakni perencanaan dan pembangunan dilakukan secara terpadu dalam satu paket.
Berikut rincian lima paket proyek jalan:
Paket 1: Jl Hertasning hingga Jl Aroepala di Kota Makassar, dilanjutkan ke Jl Tun Abdul Razak dan Jl HM Yasin Limpo di Kabupaten Gowa hingga perbatasan Sinjai. Total 12 titik dengan anggaran sekitar Rp 500 miliar. Pagu manajemen konstruksi: Rp 13,7 miliar.
Paket 2: Wilayah Gowa ke Takalar, termasuk Barombong–Galesong dan Pallangga–perbatasan Takalar. Total 10 ruas jalan dengan anggaran Rp 300 miliar. Pagu manajemen konstruksi: Rp 9,1 miliar.
Paket 3: Wilayah Soppeng, Sidrap, Pinrang, Enrekang hingga Tana Toraja. Anggaran Rp 500 miliar. Pagu manajemen konstruksi: Rp 14,3 miliar.
Paket 4: 15 ruas jalan di Kabupaten Wajo, Barru, dan Soppeng. Anggaran Rp 600 miliar. Pagu manajemen konstruksi: Rp 14,8 miliar.
Paket 5: Fokus di Kabupaten Bone, termasuk Lamuru, Palattae, Tana Batue, dan Sanrego menuju Sinjai. Anggaran Rp 500 miliar. Pagu manajemen konstruksi: Rp 10,5 miliar.
Seluruh anggaran bersumber dari APBD 2025 hingga 2027.
Sementara itu, pembangunan Rumah Sakit Regional juga menggunakan skema multiyears.
Proyek ini kini memasuki tahap studi kelayakan (feasibility study) sebelum dilanjutkan ke Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Dua rumah sakit regional yang direncanakan yaitu:
RS Regional Gowa, berlokasi di Malino.
Didesain mendukung pengembangan health tourism.
RS Regional Luwu, dibangun di dekat Bandara Bua untuk memudahkan akses pasien dari luar daerah.
Pekerjaan konstruksi ditargetkan dimulai akhir 2025 dan rampung pada 2027.
| Kapan Idealnya Ganti Oli Motor Matic? Simak Jarak dan Waktu yang Tepat |
|
|---|
| Karyawan Grup Astra Makassar Dilatih Hadapi Situasi Darurat di Musim Hujan |
|
|---|
| Tomas Trucha Ditarget Bawa PSM Makassar Finish 5 Besar Klasemen Super League |
|
|---|
| Masa Depan Unhas di Tangan Prof Budu, Bangun Kampus Lewat Semangat Socio-Preneurship |
|
|---|
| Balai Besar POM Makassar: Jangan Asal Pilih Skincare, Cantik Gak Harus Putih |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Sekda-Sulsel-Jufri-Rahman-Kiri-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.