Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Mengabdi Tak Kenal Lelah, Kisah Guru Honorer Pimpin 20 KK di Bonto Lebang Makassar

Nursa’adah juga dipercaya memimpin masyarakat sebagai Pjs Ketua RT 04/RW 2 Kelurahan Bonto Lebang, Kecamatan Mamajang, Makassar.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/nursaadah
PJS KETUA RT - Nursa’adah (43), Pjs Ketua RT 04/RW 2 Kelurahan Bonto Lebang, Kecamatan Mamajang, Makassar. Sejak menjabat Maret 2025, guru honorer ini aktif menjalankan program bagi warganya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di balik kesibukannya mengajar di SMA Kementerian Agama (Kemenag), ada sosok perempuan tangguh yang juga menjadi motor penggerak warganya. 

Dialah Nursa’adah (43), guru honorer yang telah mengabdikan dirinya sejak 2008.

Selama 17 tahun, ia setia membimbing generasi muda dengan tulus.

Nursa’adah juga dipercaya memimpin masyarakat sebagai Pjs Ketua RT 04/RW 2 Kelurahan Bonto Lebang, Kecamatan Mamajang, Makassar.

Amanah itu ia emban sejak Maret 2025.

Ia aktif menjalankan berbagai program bagi warganya.

Mulai pendataan kependudukan, menghidupkan kegiatan Jumat Bersih, hingga mendampingi warga dalam urusan sosial. 

Meski harus membagi waktu antara sekolah dan lingkungan, ia mampu menjalani keduanya tanpa kehilangan semangat.

Baca juga: Gen Z Bukan Penonton! Keberanian Nydia Azizah Tangani Konflik di Tengah Warga

“Saya mengajar tiga kali seminggu, sampai jam 1 siang. Jadi masih memungkinkan membagi waktu dengan tugas RT,” kata Nursa'adah, Jumat (5/9).

Tantangan sebagai RT tentu tak ringan. Salah satunya saat menagih iuran sampah yang sempat memicu protes warga. Namun, Nursa’adah selalu memilih cara persuasif.

“Biasa ada yang moro-moro (marah-marah) karena mengira iuran sampah gratis. Saya jelaskan dengan baik-baik bahwa saya datang menagih karena mendapat amanah dari atasan," jelasnya. 

Keluhan soal bantuan sosial pun kerap ia dengar. Dengan kesabaran khas seorang guru, ia menenangkan warganya.

"Kalau belum dapat bantuan, mungkin memang belum rejekinya. Kalau ada, pasti saya sampaikan," kata dia.

Wilayah yang ia pimpin cukup unik.

Dari 20 Kepala Keluarga (KK) dengan lebih 100 jiwa, mayoritas warganya keturunan Tionghoa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved