Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Dalang Kerusuhan 298

Joget-joget Legislator DPR RI Berujung Demo Rusuh, Prof Amran Razak: Dewan Kelewat Waras!

Menurut Prof Amran Rzak, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang joget-joget tidak waras, sehingga perlu dikasi waras.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
Youtube/Tribun Timur
FORUM DOSEN - Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Amran Razak (tengah) jadi pembicara dalam Dialog Forum Dosen di Kantor Tribun Timur, Jalan Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (3/9/2025). Prof Amran menyoroti aksi joget anggota dewan di sidang tahunan beberapa waktu lalu sebagai sesuatu yang tidak etis. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi joget anggota dewan di sidang tahunan beberapa waktu lalu menuai sorotan banyak pihak.

Salah satunya dari Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Amran Razak.

Menurut Prof Amran Rzak, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang joget-joget tidak waras, sehingga perlu dikasi waras.

“Penguasa kita di Indonesia ini bukan tidak waras, tetapi terlalu waras, jadi perlu diwaraskan kembali dengan berbagai fenomena. Pada hakikatnya sudah tidak waras, tetapi dia seperti waras,” katanya dalam Dialog Forum Dosen di Kantor Tribun Timur, Jalan Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (3/9/2025).

Dialog dengan tema Pemulihan Bangsa itu juga disiarkan secara langsung melalui YouTube Tribun Timur.

Dialog dipandu koordinator Forum Dosen Tribun Timur, Adi Suryadi Culla dan menghadirkan berbagai narasumber.

Seperti Prof Arismunandar, Prof Muin Fahmal, Prof Hamid Paddu, Prof Amran Razak, Prof Qashim Mathar, Prof A Pangerang Moenta, Prof Tahir Kasnawi, Prof Mustari Mustafa, Dr Hasrullah, dan Imran Hanafi.

Baca juga: Demonstrasi di Mana-mana, Forum Dosen: Masyarakat Tidak Puas, Pemerintah Kurang Sensitif

FORUM DOSEN - Suasana diskusi Forum Dosen di Kantor Redaksi tribun timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (3/9/2025). 
FORUM DOSEN - Suasana diskusi Forum Dosen di Kantor Redaksi tribun timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (3/9/2025).  (TRIBUN-TIMUR.COM)

Prof Amran Razak menilai, aksi joget-joget yang dilakukan anggota DPR tidak selayaknya dilakukan.

Apalagi di tengah keadaan sosial dan ekonomi yang tidak baik-baik saja.

Ia juga menilai aksi joget-goget, hingga mengejek orang tidak berdaya adalah penyakit kesehatan mental. 

“Jadi anggota DPRD harus jelas kesehatan mentalnya selain ijazahnya,” kata Profesor kelahiran Ujung Pandang, 2 Januari 1957 itu.

Prof Amran Razak juga menyoroti aksi pamer kekayaan para penguasa.

Menurutnya hal itu tidak pantas dilakukan di tengah banyaknya kesulitan yang dihadapi rakyat Indonesia.

“Saya kira persoalan pertama bukan masalah ekonomi, seandainya tidak ada kata miskin tidak ada orang miskin. Tetapi ada kata miskin, orang merasa miskin. Orang miskin senang-senang saja, tapi diobok-obok mengamuk dia,” katanya.

Mantan aktivis era 80-an itu pun berharap pemerintah daerah juga melibatkan ‘senior’ berdiskusi.

Tujuannya mendapat solusi bersama di tengah aksi demonstrasi yang marak terjadi di Indonesia, termasuk Makassar.

“Saya kira, kita laskar-laskar tak berguna ini dipanggil juga, saat ini suara petua ingin didengar, kalau mau didengar,” katanya.

Menanggapi pernyataan Prof Amran Razak, koordinator Forum Dosen Tribun Timur, Adi Suryadi Culla setuju jika pemerintah juga melibatkan tokoh senior untuk berdiskusi jalan keluar atas permasalahan yang terjadi.

“Pemerintah tidak memperhatikan para suara tokoh, bahkan yang mendampingi pemerintah memberikan masukan tidak profesional,“ kata Adi Suryadi Culla.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved